Antisipasi Lonjakan Mudik Lebaran 2025: Polri Siapkan One Way di Tol Jika Volume Kendaraan Lampaui Batas
Persiapan matang terus dilakukan oleh Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dalam menghadapi arus mudik Lebaran 2025. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa rekayasa lalu lintas one way di jalan tol akan diberlakukan secara situasional, dengan pertimbangan utama adalah volume kendaraan yang melintas.
Pemberlakuan One Way dengan Syarat
Menurut Jenderal Sigit, skema one way baru akan diaktifkan apabila jumlah kendaraan yang melintasi jalan tol mencapai lebih dari 8.000 kendaraan per jam. Angka ini menjadi indikator kunci dalam menentukan eskalasi rekayasa lalu lintas yang diperlukan. Sebelum mencapai ambang batas tersebut, opsi contraflow akan menjadi prioritas untuk mengurai kepadatan.
"Rekayasa one way ini baru akan dilakukan jajaran Korps Lalu Lintas apabila jumlah kendaraan yang melintas di atas 8.000 per jam," ujar Sigit dalam keterangan resminya.
Skenario Rekayasa Lalu Lintas Komprehensif
Polri telah menyiapkan serangkaian skenario rekayasa lalu lintas yang komprehensif, termasuk penerapan ganjil-genap, contraflow, dan one way. Langkah-langkah ini akan diimplementasikan secara bertahap, menyesuaikan dengan dinamika kepadatan arus mudik. Jenderal Sigit menekankan pentingnya sosialisasi yang efektif kepada masyarakat terkait rencana rekayasa lalu lintas ini.
"Hari ini kita mulai akan memperlakukan rekayasa apakah itu contraflow yang dilaksanakan di kilometer 47 sampai dengan 70. Kemudian selanjutnya apabila memang dibutuhkan, kita juga persiapkan one way," lanjut Sigit.
Sosialisasi Intensif Melalui Berbagai Kanal
Pemberlakuan one way akan diumumkan secara luas kepada masyarakat melalui berbagai saluran komunikasi, termasuk media sosial, media mainstream, dan televisi. Tujuannya adalah untuk memastikan masyarakat mendapatkan informasi yang akurat dan terkini mengenai potensi perubahan arus lalu lintas.
"Tentunya akan diinformasikan kepada masyarakat sebelumnya melalui jalur-jalur media yang kita miliki, media sosial, media mainstream, media TV, sehingga masyarakat terinformasi dari awal terkait dengan potensi-potensi rekayasa yang akan terjadi," kata Sigit.
Peninjauan Langsung Kesiapan Mudik
Dalam rangka memastikan kesiapan arus mudik, Kapolri Sigit melakukan peninjauan langsung ke sejumlah lokasi strategis, termasuk Rest Area KM 57 Tol Jakarta-Cikampek dan Dermaga Eksekutif Pelabuhan Merak. Peninjauan ini melibatkan koordinasi lintas sektoral dengan berbagai pihak terkait, seperti Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Tentara Nasional Indonesia (TNI), dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Fasilitas dan Layanan Mudik yang Memadai
Selain memantau kesiapan personel dan rekayasa lalu lintas, Kapolri Sigit juga meninjau kelengkapan sarana dan prasarana yang tersedia bagi para pemudik di Rest Area KM 57. Fasilitas yang diperiksa meliputi tempat ibadah, ruang laktasi, stasiun pengisian mobil listrik, dan layanan bengkel.
Koordinasi Lintas Sektoral
Dalam peninjauan tersebut, Kapolri Sigit didampingi oleh Menko PMK Pratikno, Menkes Budi Gunadi Sadikin, Panglima TNI Jenderal Agus Subianto, dan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Bersama Pratikno dan Panglima Agus, Sigit meninjau kesiapan mudik di Dermaga Eksekutif Pelabuhan Merak, Banten, dengan menggunakan Helikopter Super Puma TNI. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifatul Choiril Fauzi juga turut serta dalam peninjauan ini.
Kegiatan ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mempersiapkan dan mengelola arus mudik Lebaran 2025, dengan tujuan menciptakan perjalanan yang aman, nyaman, dan lancar bagi seluruh masyarakat.