Ambisi Artemis: NASA Tegaskan Komitmen Inklusivitas dalam Misi Pendaratan di Bulan

NASA Tegaskan Kembali Komitmen Inklusivitas di Tengah Penundaan Misi Artemis

Misi kembali ke Bulan, yang dikenal sebagai program Artemis, terus menjadi sorotan publik. Terbaru, NASA menegaskan kembali komitmennya terhadap inklusivitas dalam misi tersebut, meskipun terjadi perubahan narasi di situs web resmi mereka dan berbagai penundaan jadwal peluncuran.

Kontroversi bermula ketika situs web program Artemis sempat menampilkan pernyataan tentang pendaratan perempuan pertama, orang kulit berwarna pertama, dan mitra astronaut internasional pertama di Bulan. Namun, pernyataan ini kemudian dihapus, memicu spekulasi dan kritik tentang arah kebijakan NASA.

Menanggapi hal ini, Jimi Russell, Pejabat Senior Urusan Publik di Direktorat Misi Operasi Luar Angkasa NASA, menjelaskan bahwa perubahan teks tersebut merupakan respons terhadap Perintah Eksekutif Presiden. NASA berupaya memperbarui bahasa yang digunakan sehubungan dengan rencana pengiriman awak ke permukaan bulan sebagai bagian dari kampanye Artemis. Russell menambahkan bahwa NASA menantikan informasi lebih lanjut mengenai rencana pemerintahan untuk agensi tersebut, dengan tujuan memperluas eksplorasi di Bulan dan Mars demi kepentingan seluruh umat manusia.

Penundaan Jadwal dan Tantangan Teknis

Program Artemis sendiri telah menghadapi serangkaian penundaan. Misi Artemis II, yang semula dijadwalkan pada tahun 2024, kini ditargetkan untuk tahun 2025. Sementara itu, Artemis III, misi pendaratan di Bulan yang sangat dinanti-nantikan, mengalami penundaan hingga pertengahan tahun 2027. Penundaan ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk tantangan teknis dan kendala anggaran.

Artemis II akan melibatkan astronaut NASA Reid Wiseman, Victor Glover, dan Christina Koch, serta astronaut Kanada Jeremy Hansen. Misi ini akan membawa mereka terbang mengelilingi Bulan, namun tidak mendarat di permukaannya.

Artemis III, di sisi lain, bertujuan untuk mendaratkan astronaut di wilayah kutub selatan Bulan, sebuah area yang diyakini mengandung sumber daya berharga seperti air beku. Misi ini akan menjadi kunjungan pertama ke Bulan sejak tahun 1972 dan menandai perjalanan terjauh yang pernah dilakukan manusia dalam lebih dari lima dekade.

Keterlibatan Sektor Swasta dan Keraguan Terhadap Jadwal

Program Artemis melibatkan kemitraan dengan sektor swasta. SpaceX, perusahaan milik Elon Musk, dan Blue Origin, perusahaan milik Jeff Bezos, telah ditugaskan untuk mengembangkan kendaraan pendarat di Bulan. Starship milik SpaceX dipilih sebagai kendaraan untuk Artemis III.

Namun, serangkaian uji terbang Starship yang mengalami ledakan beberapa menit setelah peluncuran menimbulkan keraguan tentang kemampuan kendaraan tersebut untuk mengantarkan astronaut dengan selamat ke Bulan dalam waktu yang tersisa. Ketidakpastian ini semakin memperkuat skeptisisme terhadap jadwal Artemis III yang ambisius.

Misi Artemis: Lebih dari Sekadar Pendaratan di Bulan

Terlepas dari penundaan dan tantangan yang dihadapi, program Artemis tetap menjadi tonggak penting dalam eksplorasi ruang angkasa. Misi ini tidak hanya bertujuan untuk mengembalikan manusia ke Bulan, tetapi juga untuk membangun kehadiran berkelanjutan di sana, membuka jalan bagi eksplorasi Mars dan destinasi lainnya di luar angkasa.

Selain itu, program Artemis memiliki potensi untuk menginspirasi generasi baru ilmuwan, insinyur, dan penjelajah. Dengan komitmen yang teguh terhadap inklusivitas dan inovasi, NASA berupaya menjadikan eksplorasi ruang angkasa sebagai usaha yang dapat diakses dan bermanfaat bagi seluruh umat manusia.

Berikut poin penting terkait misi Artemis:

  • NASA menegaskan komitmen pada inklusivitas dalam misi Artemis.
  • Telah terjadi penundaan jadwal peluncuran.
  • Kemitraan dengan sektor swasta (SpaceX dan Blue Origin).
  • Misi Artemis bertujuan membangun kehadiran berkelanjutan di Bulan.

Misi Artemis bukan hanya tentang mengembalikan manusia ke Bulan, tetapi juga tentang membuka jalan bagi masa depan eksplorasi ruang angkasa yang lebih inklusif dan berkelanjutan.