Kontroversi Billboard 'Sugar Daddy': Model Australia Dikecam karena Iklan Mencolok di Kawasan Elit
Iklan Kontroversial di Sydney: Model OnlyFans Cari 'Sugar Daddy' dengan Billboard Mahal
Sebuah aksi kontroversial menggemparkan Sydney, Australia, setelah seorang model OnlyFans bernama Shianne Foxx memasang iklan billboard yang secara terang-terangan mencari sugar daddy. Billboard senilai Rp 33 juta itu menampilkan foto Foxx dengan pesan yang cukup mencolok, memicu gelombang kritik dan perdebatan di masyarakat.
Foxx menyewa sebuah truk yang dilengkapi dengan billboard dan berkeliling di kawasan Mosman, salah satu daerah paling mewah di Sydney. Billboard tersebut menampilkan foto dirinya dengan tulisan besar: "Apakah Anda kaya, tua, dan kesepian? Saya mencari sugar daddy." Ia juga menyertakan nomor telepon dan akun Instagram pribadinya.
"Mosman adalah salah satu daerah pinggiran kota terkaya di Sydney, banyak orang tua dengan uang banyak, demografi yang sempurna," ujar Foxx, menjelaskan alasannya memilih lokasi tersebut.
Aksi ini dengan cepat menjadi viral di media sosial, menuai beragam reaksi dari warganet. Foxx mengklaim bahwa ia menerima lebih dari 200 pesan teks dan ribuan panggilan telepon hanya dalam beberapa jam setelah billboard tersebut beroperasi.
Reaksi Keras Masyarakat dan Pelaporan ke Lembaga Pengawas Iklan
Langkah Foxx ini menuai kecaman keras dari masyarakat setempat. Banyak yang menilai bahwa iklan tersebut tidak pantas dan merusak nilai-nilai moral, terutama bagi anak-anak. Seorang warga Mosman bahkan melaporkan iklan tersebut ke Ad Standards, lembaga yang bertugas mengawasi periklanan di Australia.
"Anak saya yang berusia tujuh tahun membaca iklan itu dengan lantang dan bertanya apa artinya. Apa yang terjadi dengan dunia ini? Bisakah seseorang memberitahu saya cara melaporkannya ke pemerintah daerah?" tulis seorang warga Mosman dalam sebuah grup Facebook komunitas.
Komentar lain menyebut aksi Foxx sebagai sesuatu yang "menjijikkan", "memalukan", dan "tidak pantas". Beberapa warga khawatir bahwa iklan semacam ini dapat menormalisasi praktik yang dianggap tidak etis dan merusak citra kota.
Tanggapan Santai Foxx dan Klaim Penghasilan Fantastis
Menanggapi kontroversi yang berkembang, Foxx justru menanggapinya dengan santai. Ia bahkan menertawakan komentar-komentar negatif yang ditujukan kepadanya.
"Sejujurnya, mereka hanyalah orang-orang yang membenci pekerjaan 9-5 mereka," kata Foxx, meremehkan para pengkritiknya.
Ia juga membanggakan penghasilannya yang fantastis dari OnlyFans. "Saya sudah menghasilkan lebih dari Rp 1,6 miliar hanya bulan ini dari OnlyFans, jadi saya bahkan mendapatkan gaji tahunan mereka dalam satu bulan," tambahnya.
Kasus ini memicu perdebatan tentang etika periklanan, kebebasan berekspresi, dan nilai-nilai moral dalam masyarakat modern. Sementara sebagian orang mengkritik tindakan Foxx sebagai tidak pantas, yang lain berpendapat bahwa ia memiliki hak untuk mengekspresikan dirinya dan mencari nafkah dengan cara yang ia pilih.
Kontroversi billboard ini menyoroti kompleksitas pandangan masyarakat terhadap isu-isu seperti seksualitas, keuangan, dan kebebasan pribadi. Serta bagaimana batasan etika dan moralitas terus diperdebatkan dalam era digital yang serba cepat ini.
Berikut poin penting dalam kasus ini:
- Model OnlyFans, Shianne Foxx, memasang billboard di Sydney untuk mencari sugar daddy.
- Billboard tersebut memicu kontroversi dan kritik dari masyarakat.
- Warga Mosman melaporkan iklan tersebut ke Ad Standards.
- Foxx menanggapi kontroversi dengan santai dan membanggakan penghasilannya.
- Kasus ini memicu perdebatan tentang etika periklanan dan nilai-nilai moral.