Mobil Listrik Terendam Banjir: Panduan Penanganan Darurat dan Pencegahan Kerusakan

Mobil Listrik Terendam Banjir: Panduan Penanganan Darurat dan Pencegahan Kerusakan

Musim hujan dengan intensitas tinggi yang melanda Jabodetabek beberapa waktu terakhir mengakibatkan sejumlah wilayah terendam banjir. Banjir dengan ketinggian bervariasi, mulai dari 60 cm hingga mencapai 1,5 meter – setinggi atap mobil – telah menyebabkan kerugian material, termasuk kerusakan pada sejumlah kendaraan, tak terkecuali mobil listrik. Beredarnya sejumlah foto dan video di media sosial memperlihatkan mobil listrik yang terendam banjir, bahkan beberapa di antaranya tampak hanyut. Kejadian ini seringkali memicu kepanikan pemilik mobil yang berusaha menghidupkan kendaraannya untuk memindahkannya dari lokasi banjir. Namun, tindakan ini justru dapat memperparah kerusakan.

Widi Mulyadi, Manager Aftersales Hyundai Gowa, menekankan pentingnya menghindari segala upaya untuk menghidupkan atau memanipulasi mobil listrik yang terendam banjir. "Jangan melakukan aktivitas apapun pada kendaraan," tegasnya saat dihubungi Kompas.com pada Rabu (5/3/2025). Ia menyarankan agar pemilik mobil segera menghubungi diler resmi terdekat untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Mencoba memperbaiki sendiri mobil listrik yang terendam air sangat tidak disarankan karena kerumitan sistem kelistrikannya yang sensitif. Kesalahan penanganan dapat mengakibatkan kerusakan lebih parah dan bahkan membahayakan keselamatan pemilik mobil.

Proses penanganan mobil listrik yang terendam banjir oleh teknisi bengkel resmi meliputi beberapa tahapan penting, diantaranya:

  • Inspeksi Kelistrikan (Electrical Inspection): Pemeriksaan menyeluruh terhadap sistem kelistrikan kendaraan untuk mendeteksi kerusakan.
  • Inspeksi Kerusakan Baterai Tegangan Tinggi (High Voltage Battery Exterior Damage Inspection): Pemeriksaan kondisi fisik baterai tegangan tinggi untuk memastikan tidak ada kerusakan eksternal.
  • Pengukuran Tegangan Baterai: Pengukuran tegangan baterai untuk memastikan kondisi dan kapasitas baterai.
  • Pengecekan Menyeluruh: Pemeriksaan komprehensif terhadap semua sistem dan komponen mobil untuk mengidentifikasi kerusakan yang mungkin terjadi.

Widi juga menambahkan bahwa pemilik mobil tidak perlu melepas aki mobil. Tindakan ini tidak akan mencegah kerusakan atau korsleting dan bahkan berpotensi memperburuk kondisi kendaraan. Sebagai tindakan sementara, pemilik mobil dapat membersihkan air di sekitar dan di dalam mobil untuk meminimalisir risiko korosi.

Terkait biaya perbaikan, Widi menjelaskan bahwa hal tersebut sangat bergantung pada kondisi banjir dan tingkat kerusakan yang terjadi, sehingga sulit untuk memberikan perkiraan biaya yang pasti. Perlu dilakukan assessment yang menyeluruh terlebih dahulu untuk menentukan biaya perbaikan yang dibutuhkan.

Kesimpulannya, tindakan pencegahan dan penanganan yang tepat sangat krusial untuk meminimalisir kerusakan dan memastikan keselamatan pemilik mobil. Jangan ragu untuk menghubungi bengkel resmi untuk mendapatkan bantuan profesional dalam menangani mobil listrik yang terendam banjir.