Penantian Berakhir: iPhone 16 Resmi Mengaspal di Indonesia Mulai 11 April Setelah Tertunda Tujuh Bulan

iPhone 16 Akhirnya Rilis di Indonesia Setelah Penantian Panjang

Setelah penantian yang cukup panjang, para penggemar produk Apple di Indonesia akhirnya dapat bernapas lega. Raksasa teknologi asal Cupertino, Apple, secara resmi mengumumkan bahwa jajaran iPhone 16 Series akan mulai dijual di Indonesia pada tanggal 11 April mendatang. Pengumuman ini disampaikan langsung melalui laman resmi Apple Newsroom, mengakhiri spekulasi dan rumor yang beredar luas di kalangan gadget enthusiast.

"Hari ini, Apple dengan bangga mengumumkan kehadiran iPhone 16, termasuk varian iPhone 16 Pro, iPhone 16 Pro Max, iPhone 16, iPhone 16 Plus, dan iPhone 16e, yang akan tersedia mulai Jumat, 11 April," demikian pernyataan resmi dari Apple, yang dirilis pada Rabu, 26 Maret 2025.

Keterlambatan peluncuran iPhone 16 Series di Indonesia, yang mencapai sekitar tujuh bulan dari perilisan global pada September 2025 lalu, sempat menimbulkan kekecewaan di kalangan konsumen. Negara-negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, Thailand, dan Vietnam telah lebih dulu menikmati kecanggihan smartphone generasi terbaru ini.

Kendala Investasi dan Negosiasi Alot

Penundaan peluncuran iPhone 16 di Indonesia bukan tanpa alasan. Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin), sempat menahan izin penjualan karena menilai Apple belum sepenuhnya menuntaskan komitmen investasi pada periode sebelumnya. Diketahui, Apple memiliki utang investasi sebesar 10 juta dollar AS atau setara dengan Rp 163 miliar (dengan asumsi kurs Rp 16.360).

Setelah melalui serangkaian negosiasi yang cukup alot antara perwakilan Apple dengan Kemenperin dan Kementerian Perdagangan (Kemendag), akhirnya tercapai kesepakatan untuk mencabut blokir iPhone 16 di Indonesia. Kesepakatan tersebut berupa proposal investasi baru senilai total 1 miliar dollar AS (sekitar Rp 16,3 triliun), yang mencakup berbagai komitmen dari Apple.

Komitmen Investasi Apple di Indonesia

Dalam proposal tersebut, Apple memilih Skema 3 atau jalur investasi inovasi. Investasi ini meliputi dua jalur utama:

  • Investasi Hard Cash: Sebesar 160 juta dollar AS (sekitar Rp 2,62 triliun) untuk periode 2025-2028. Dana ini akan disetorkan langsung oleh Apple sebagai bentuk pemenuhan kewajiban Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sesuai dengan aturan Permenperin No. 29 Tahun 2017.
  • Nota Kesepahaman (MoU) Periode 2023-2029: Mencakup pendirian berbagai fasilitas baru, antara lain Apple Software Innovation and Technology Institute, Apple Professional Developer Academy, serta ekspansi manufaktur Apple di Indonesia.

Kemenperin sendiri mengatur tiga skema investasi yang memungkinkan vendor elektronik memenuhi kewajiban TKDN dengan bobot minimal 35 persen. Skema pertama adalah manufaktur atau pembangunan pabrik, sedangkan skema kedua adalah pengembangan software (aplikasi).

Kebanyakan vendor smartphone yang beroperasi di Indonesia, seperti Samsung, Oppo, Vivo, dan Xiaomi, memilih skema pertama dengan membangun pabrik di dalam negeri. Namun, Apple secara konsisten memilih Skema 3 sejak awal.

Sesuai dengan MoU, Apple juga diwajibkan untuk membawa Global Value Chain (GVC)-nya ke Indonesia. Salah satu langkah yang telah disepakati adalah investasi senilai 150 juta dollar AS (sekitar Rp 2,46 triliun) melalui ICT Luxshare untuk membangun pabrik di Batam. Pabrik ini akan memproduksi aksesori AirTag dengan komponen baterai yang berasal dari produsen dalam negeri. Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Roeslani, menyatakan bahwa pabrik ini diharapkan dapat memenuhi 65 persen kebutuhan AirTag global. Tahap pertama investasi ini sendiri bernilai 1 miliar dollar AS (sekitar Rp 16,3 triliun).

Selain itu, Apple juga berkomitmen untuk membangun lini produksi baru di Long Harmony, Bandung, yang akan memproduksi kain mesh yang digunakan pada AirPods Max. Langkah ini akan menjadikan Long Harmony sebagai bagian dari rantai pasokan Apple secara global.

Pusat Penelitian dan Pengembangan di Asia

Apple juga berencana untuk membangun pusat penelitian dan pengembangan (R&D Center) pertamanya di Asia, dan yang kedua di luar Amerika Serikat setelah Brasil. Pusat R&D ini akan fokus pada pengembangan software dan melibatkan 15 perguruan tinggi Indonesia, termasuk ITB, UI, UGM, dan ITS yang tergabung dalam Indonesia Chip Design Collaborative Center (ICDEC).

Sebagai bagian dari kesepakatan ini, Apple dan Kemenperin juga akan bersama-sama menyusun Roadmap Manufaktur Apple hingga 2029, yang akan menjadi dasar untuk memperluas keberadaan rantai pasokan Apple di Indonesia.

Harga iPhone 16 di Indonesia

Kendati tanggal rilis telah diumumkan, Apple belum memberikan informasi resmi mengenai harga iPhone 16 di Indonesia. Kemungkinan besar, harga akan diumumkan bersamaan dengan informasi mengenai pre-order (PO). Rumor yang beredar menyebutkan bahwa PO iPhone 16 di Indonesia akan dibuka pada 27 Maret 2025. Berikut adalah bocoran harga iPhone 16 series di Indonesia yang beredar di media sosial:

  • iPhone 16e:
    • 128 GB: Rp 11.999.000
    • 256 GB: Rp 13.499.000
    • 512 GB: Rp 17.499.000
  • iPhone 16:
    • 128 GB: Rp 15.999.000
    • 256 GB: Rp 18.999.000
    • 512 GB: Rp 22.999.000
  • iPhone 16 Plus:
    • 128 GB: Rp 15.999.000
    • 256 GB: Rp 18.999.000
    • 512 GB: Rp 22.999.000
  • iPhone 16 Pro:
    • 128 GB: Rp 18.999.000
    • 256 GB: Rp 21.999.000
    • 512 GB: Rp 25.999.000
    • 1 TB: Rp 29.999.000
  • iPhone 16 Pro Max:
    • 128 GB: Rp 21.999.000
    • 256 GB: Rp 23.999.000
    • 512 GB: Rp 27.999.000
    • 1 TB: Rp 31.999.000

Dengan segala drama dan penantian yang menyertainya, kehadiran iPhone 16 Series di Indonesia diharapkan dapat memenuhi ekspektasi para penggemar Apple dan memberikan kontribusi positif bagi perkembangan industri teknologi di Tanah Air.