Aipda Ferry Alamsyah: Bhayangkara yang Menyatu dengan Masyarakat Adat Baduy, Garda Terdepan Pelestarian Tradisi

Aipda Ferry: Jembatan Antara Hukum dan Kearifan Lokal di Tanah Baduy

Di tengah hiruk pikuk modernisasi, ada sosok Bhayangkara yang teguh menjaga harmoni di pedalaman Banten, khususnya di tengah masyarakat adat Baduy. Dialah Aipda Ferry Alamsyah, seorang polisi yang bukan hanya sekadar menjalankan tugas, tetapi juga telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan warga Baduy.

Dedikasi Aipda Ferry dalam menjaga keamanan dan ketertiban di Desa Kanekes, wilayah adat Baduy, telah mengantarkannya pada julukan 'Polisi Baduy'. Kedekatannya dengan warga, pemahamannya akan adat istiadat, serta kesediaannya untuk hidup berdampingan telah menempatkannya di hati masyarakat.

Amanah dari Masyarakat Baduy

Arji, seorang tokoh masyarakat Desa Kanekes, mengungkapkan bahwa Aipda Ferry adalah Bhabinkamtibmas yang paling dekat dan mengerti kebutuhan warga Baduy. Menurutnya, Aipda Ferry tidak hanya bertindak sebagai penegak hukum, tetapi juga sebagai sahabat dan penasihat yang selalu siap membantu memecahkan masalah.

"Hanya Pak Ferry yang paling bisa mengerti. Pak Ferry setiap minggu kadang bermalam di rumah kami, kadang Cikeusik, kadang keliling ke hutan lindung, ke daerah lindung," ujar Arji, menggambarkan betapa Aipda Ferry telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat Baduy.

Menjaga Adat dan Melestarikan Alam

Sebagai Ps Kanit Binmas Polsek Leuwidamar yang merangkap Bhabinkamtibmas Desa Kanekes, Aipda Ferry memiliki tanggung jawab besar. Desa Kanekes, dengan 68 kampung yang terbagi menjadi Baduy Dalam dan Baduy Luar, adalah wilayah yang menjunjung tinggi nilai-nilai tradisional. Di sini, Aipda Ferry berperan sebagai penjaga adat, memastikan bahwa budaya luhur tetap lestari dan tidak tergerus oleh pengaruh luar.

"Keberadaan saya di Desa Kanekes untuk menjaga adat dan budaya agar tetap terjaga dengan baik. Selain itu, saya tidak ingin ada hutan adat yang dirambah dan diserobot oleh masyarakat luar yang tidak memiliki hak di wilayah adat," tegas Aipda Ferry.

Selain menjaga adat, Aipda Ferry juga aktif mengedukasi masyarakat dan pengunjung untuk menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan. Hal ini sejalan dengan filosofi hidup masyarakat Baduy yang sangat menghormati alam.

Menghilangkan Sekat, Membangun Kepercayaan

Salah satu kunci keberhasilan Aipda Ferry dalam menjalin kedekatan dengan masyarakat Baduy adalah kemampuannya untuk menghilangkan sekat antara polisi dan warga. Ia tidak ragu untuk berbaur, makan bersama, dan tidur di rumah-rumah warga. Pendekatan humanis ini telah membangun kepercayaan dan membuka ruang komunikasi yang lebih baik.

"Jadi saya memang di sana menghilangkan ego atau pun saya polisi saya hilangkan, saya berbaur dengan mereka. Saya duduk di tanah dengan mereka, duduk di bambu dengan mereka, tidur dengan mereka, apa pun yang mereka makan saya makan," tutur Aipda Ferry.

Kedekatan ini juga membuat Aipda Ferry dipercaya untuk mengawasi pendistribusian bantuan dari pemerintah, memastikan bahwa bantuan tersebut tepat sasaran dan bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan.

Memahami Perbedaan, Menghargai Kearifan Lokal

Aipda Ferry memahami betul perbedaan antara Baduy Dalam dan Baduy Luar, baik dari segi pakaian, adat istiadat, maupun pandangan terhadap modernisasi. Pengetahuan ini memungkinkannya untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan warga secara efektif, serta membantu menyelesaikan masalah yang mungkin timbul.

"Kalau Baduy dalam dari segi pakaian, mereka menggunakan lomar atau ikat kepala warna putih, kalau tidak, hitam. Cuman dua warna hitam atau putih. Pakaian pun sama antara hitam dan putih. Dan mereka tidak menggunakan celana tapi menggunakan samping aros, dan mereka sama sekali tidak bisa menggunakan alat elektronik atau menolak modernisasi," jelas Aipda Ferry.

'Polisi Aing, Polisi Baduy'

Julukan 'Polisi Baduy' yang disematkan oleh masyarakat adalah bukti nyata dari keberhasilan Aipda Ferry dalam membangun hubungan yang harmonis. Ia bukan hanya sekadar seorang polisi, tetapi juga seorang sahabat, penasihat, dan bagian dari keluarga besar masyarakat Baduy.

Dedikasi Aipda Ferry Alamsyah adalah contoh inspiratif tentang bagaimana seorang anggota Polri dapat berperan aktif dalam menjaga keamanan, melestarikan budaya, dan membangun hubungan yang harmonis dengan masyarakat adat. Kisahnya adalah pengingat bahwa penegakan hukum haruslahHumanis dan menjunjung tinggi kearifan lokal.