Identifikasi Korban Kebakaran Glodok Plaza Dihentikan Sementara, RS Polri Tunggu Bukti Baru

Identifikasi Korban Kebakaran Glodok Plaza Dihentikan Sementara, RS Polri Tunggu Bukti Baru

Rumah Sakit (RS) Polri Kramatjati secara resmi menghentikan sementara proses identifikasi korban kebakaran Glodok Plaza. Keputusan ini diambil setelah tim Disaster Victim Identification (DVI) RS Polri menyatakan proses pencarian barang bukti di lokasi kejadian telah berakhir dan tidak ada lagi tambahan data antemortem dari keluarga korban yang dilaporkan hilang. Brigjen Pol Nyoman Eddy Purnama Wirawan, Karodokpol Pusdokkes Polri, menjelaskan bahwa proses identifikasi akan dilanjutkan hanya jika terdapat bukti baru atau data antemortem tambahan yang signifikan dari keluarga.

"Hingga saat ini, tidak ada lagi pengiriman barang bukti maupun bagian tubuh korban (body part) dari lokasi kejadian perkara (TKP) ke pos DVI," tegas Brigjen Pol Nyoman dalam konferensi pers di RS Polri Kramatjati, Rabu (5/2/2025). Ia menambahkan bahwa Tim DVI telah melakukan pemeriksaan medis dan uji laboratorium menyeluruh terhadap seluruh bagian tubuh dan properti korban yang ditemukan. Kendati demikian, kondisi sebagian besar barang bukti yang hangus terbakar menyulitkan proses identifikasi, khususnya dalam memperoleh profil DNA.

Dari total 16 kantong jenazah yang diterima RS Polri, enam korban telah berhasil diidentifikasi dan telah diserahkan kepada keluarga masing-masing. Keenam korban tersebut adalah:

  • Desti Eka Putri Suwarno
  • Keren Shallom Jeremiah
  • Ade Aryati
  • Zukhi Fitria Rahdja
  • Aulia Belinda Kurapak
  • Oshima Yukari

Sayangnya, enam kantong jenazah lainnya mengalami kerusakan parah sehingga profil DNA-nya tidak dapat diperoleh. Lebih lanjut, dari 14 orang yang dilaporkan hilang, berdasarkan analisis dan evaluasi (Anev) RS Polri, masih terdapat delapan individu yang belum teridentifikasi. Rinciannya, enam perempuan dan dua laki-laki. Lebih mengejutkan lagi, analisis DNA juga mengungkap dua profil DNA laki-laki yang tidak cocok dengan laporan orang hilang.

"Dengan adanya dua profil DNA yang tidak sesuai dengan laporan orang hilang, kami menduga terdapat dua individu korban yang belum dilaporkan kepada pihak berwajib," ungkap Brigjen Pol Nyoman. Hal ini menunjukkan kompleksitas kasus ini dan pentingnya kolaborasi antara pihak keluarga, kepolisian, dan tim DVI dalam upaya identifikasi korban yang lebih komprehensif.

RS Polri menekankan pentingnya peran aktif masyarakat dan keluarga korban dalam memberikan informasi tambahan dan barang bukti yang dapat membantu proses identifikasi. Pihak RS Polri menyatakan kesiapannya untuk kembali melanjutkan proses identifikasi apabila terdapat informasi atau bukti baru yang signifikan.

Proses identifikasi korban kebakaran Glodok Plaza ini menjadi contoh nyata tantangan yang dihadapi tim DVI dalam menghadapi kasus kebakaran besar dengan kerusakan yang signifikan. Kerjasama dan koordinasi antar berbagai pihak tetap menjadi kunci keberhasilan dalam mengungkap identitas para korban dan memberikan kepastian kepada keluarga yang sedang berduka.