Anggota DPR AS Diusir dari Sidang Gabungan Kongres Akibat Gangguan Pidato Kenegaraan Trump
Anggota DPR AS Diusir Akibat Gangguan Pidato Kenegaraan Trump
Insiden pengusiran seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat, Al Green dari Partai Demokrat, dari Sidang Gabungan Kongres pada Selasa malam (4/3/2025) waktu setempat, telah mencoreng pidato kenegaraan pertama Presiden Donald Trump sejak dilantik kembali pada 20 Januari 2025. Kejadian ini terjadi di tengah-tengah pidato Trump di Gedung Capitol, Washington D.C., yang ditandai dengan reaksi beragam dari para hadirin.
Saat Presiden Trump memasuki ruang sidang dengan gestur khasnya – mengepalkan tangan – disambut tepuk tangan riuh dari pendukungnya, suara-suara cemoohan dan protes terdengar dari pihak oposisi. Menurut laporan The Guardian, sejumlah peserta terdengar meneriakkan “boo”, sementara foto-foto dari kantor berita AFP menunjukkan Al Green secara terang-terangan menunjuk ke arah Presiden Trump. Gestur dan tindakan Green ini dinilai sebagai bentuk penghinaan dan gangguan terhadap jalannya pidato kenegaraan.
Reaksi di dalam ruang sidang pun beragam. NBC News melaporkan adanya perdebatan yang cukup sengit, dengan beberapa anggota parlemen mengecam tindakan Green, sementara yang lain justru memberikan dukungan. Kejadian ini menciptakan suasana tegang yang mengganggu fokus pada isi pidato Presiden Trump sendiri. Peristiwa ini bukan hanya sekadar gangguan ketertiban sidang, melainkan juga mencerminkan polarisasi politik yang tajam di Amerika Serikat.
Pidato kenegaraan Trump sendiri berfokus pada visi dan kebijakan pemerintahannya untuk masa jabatan selanjutnya. Trump menekankan “impian Amerika tidak dapat dihentikan” dan menyatakan bahwa agenda besar pemerintahannya baru saja dimulai. Sebagai presiden dari Partai Republik, pidato tersebut diperkirakan akan merinci rencana ambisius Trump dalam membangun kembali Amerika Serikat, termasuk detail kebijakan ekonomi dan keamanan nasionalnya. Namun, fokus perhatian publik dan media massa justru teralih pada insiden pengusiran Green, yang menciptakan narasi sampingan yang mengurangi dampak dari pesan-pesan utama yang ingin disampaikan Presiden.
Pengusiran Green dari Sidang Gabungan Kongres menjadi sorotan media internasional. Kejadian ini menimbulkan pertanyaan tentang etika dan tata krama dalam proses politik, serta menggarisbawahi betapa sensitifnya suasana politik di Amerika Serikat saat ini. Insiden ini akan menjadi bahan perdebatan panjang, baik di kalangan politikus maupun masyarakat luas, tentang batas-batas kebebasan berekspresi di forum resmi seperti sidang Kongres.
Daftar poin penting insiden:
- Pengusiran Al Green, anggota DPR Demokrat, dari Sidang Gabungan Kongres.
- Terjadi selama pidato kenegaraan pertama Trump sejak pelantikan kembali.
- Green melakukan demonstrasi protes yang mengganggu jalannya pidato.
- Reaksi beragam dari anggota parlemen lainnya, sebagian mengecam, sebagian mendukung.
- Insiden ini menyoroti polarisasi politik di Amerika Serikat.
Insiden ini menandai sebuah babak baru dalam dinamika politik Amerika Serikat yang semakin terpolarisasi, sekaligus menunjukkan betapa mudahnya sebuah peristiwa kecil dapat mengaburkan pesan utama dari sebuah pidato kenegaraan yang penting.