PAFI Imbau Masyarakat Waspadai Dehidrasi Saat Ramadhan: Strategi Hidrasi Optimal untuk Puasa Sehat

PAFI Imbau Masyarakat Waspadai Dehidrasi Saat Ramadhan: Strategi Hidrasi Optimal untuk Puasa Sehat

Bulan Ramadhan menjadi momen istimewa bagi umat Muslim di seluruh dunia. Di balik keberkahan dan pahala yang melimpah, tantangan menjaga kesehatan tubuh, terutama hidrasi, menjadi perhatian utama. Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Pusat melalui Ketua Umumnya, Mozes Wambrauw Simbiak, mengingatkan masyarakat akan bahaya dehidrasi selama menjalankan ibadah puasa.

Dehidrasi, kondisi kekurangan cairan dalam tubuh, dapat memicu berbagai masalah kesehatan, mulai dari kelelahan dan sakit kepala, hingga gangguan fungsi organ vital. Mozes menjelaskan bahwa selama berpuasa, tubuh kehilangan cairan lebih cepat akibat tidak adanya asupan air selama kurang lebih 14 jam. Kondisi ini diperparah dengan aktivitas fisik dan cuaca panas.

"Dehidrasi dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan bahkan menyebabkan pingsan jika tidak diantisipasi dengan baik," ujar Mozes.

Mengenali Gejala Awal Dehidrasi

Penting bagi setiap individu untuk mengenali gejala awal dehidrasi agar dapat segera mengambil tindakan pencegahan. Beberapa gejala yang perlu diwaspadai antara lain:

  • Rasa haus yang berlebihan
  • Pusing dan sakit kepala
  • Urine berwarna gelap dan jumlahnya sedikit
  • Mulut dan kulit terasa kering
  • Kelelahan dan lemas

Strategi Hidrasi Optimal Selama Puasa

PAFI memberikan beberapa tips dan strategi untuk menjaga hidrasi tubuh selama bulan Ramadhan:

  1. Pola Minum 2-4-2: Atur pola minum dengan minum dua gelas air saat sahur, empat gelas antara waktu berbuka hingga sebelum tidur, dan dua gelas lagi saat menjelang imsak.
  2. Konsumsi Makanan Kaya Air: Perbanyak konsumsi buah-buahan dan sayuran yang mengandung banyak air. Semangka, melon, timun, selada, dan bayam adalah pilihan yang sangat baik.
  3. Hindari Minuman Manis Berlebihan: Minuman manis seperti teh manis dan sirup memang menyegarkan, namun kandungan gulanya yang tinggi dapat menarik cairan dari tubuh dan memperburuk dehidrasi. Lebih baik pilih air putih atau infused water.
  4. Batasi Konsumsi Kafein: Kafein bersifat diuretik, yang berarti dapat meningkatkan produksi urine dan menyebabkan tubuh kehilangan lebih banyak cairan. Batasi konsumsi kopi dan teh, terutama saat sahur.
  5. Istirahat yang Cukup: Kurang tidur dapat memicu dehidrasi. Usahakan untuk mendapatkan istirahat yang cukup, minimal 7-8 jam setiap malam.

Mengatasi Dehidrasi Saat Terjadi

Jika Anda merasakan gejala dehidrasi, segera batalkan puasa dengan minum air putih atau larutan elektrolit alami. Air kelapa muda adalah pilihan yang baik karena mengandung elektrolit yang dapat membantu mengembalikan cairan tubuh dengan cepat. Hindari minuman bersoda dan berkafein.

Mozes menekankan pentingnya untuk tidak menyepelekan dehidrasi. Dampaknya bisa fatal jika tidak ditangani dengan baik. Dengan mengikuti tips dan strategi di atas, diharapkan masyarakat dapat menjalankan ibadah puasa dengan sehat dan lancar.

Dengan pemahaman yang baik tentang bahaya dehidrasi dan langkah-langkah pencegahannya, ibadah puasa Ramadhan dapat dijalankan dengan optimal, menjaga kesehatan dan keberkahan di bulan suci.