Dishub Cianjur Optimalkan Pemantauan Arus Mudik Lebaran 2025 dengan 65 CCTV Terintegrasi
Menjelang lonjakan arus mudik Lebaran 2025 yang diperkirakan mencapai puncaknya pada hari Jumat, 28 Maret 2025, Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, melalui Dinas Perhubungan (Dishub), telah meningkatkan kesiapsiagaan dengan mengaktifkan 65 unit kamera pengawas atau Closed-Circuit Television (CCTV). Sistem pemantauan ini dirancang untuk memberikan gambaran real-time mengenai kondisi lalu lintas di berbagai titik strategis di seluruh wilayah Cianjur.
Kamera-kamera pengawas ini ditempatkan secara strategis di sepanjang ruas jalan utama, persimpangan vital di pusat kota, dan titik-titik perbatasan yang menghubungkan Cianjur dengan wilayah Sukabumi, Bandung, dan Bogor. Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya komprehensif untuk memastikan kelancaran dan keamanan perjalanan bagi para pemudik yang melintasi Cianjur.
Muhammad Iqbal Safarudin, Kepala Seksi Manajemen Rekayasa Lalu Lintas Dishub Cianjur, menjelaskan bahwa CCTV ini berperan penting dalam memantau pergerakan kendaraan yang masuk dan keluar dari wilayah Cianjur selama periode krusial mudik Lebaran 2025. Sistem ini terintegrasi dengan ruang kendali Area Traffic Control System (ATCS) Dishub Cianjur.
"Pemantauan arus lalu lintas secara intensif melalui jaringan CCTV yang ekstensif ini, merupakan langkah proaktif untuk mengantisipasi dan mengatasi potensi kepadatan lalu lintas. Sebanyak 65 kamera pengawas beroperasi secara terus menerus," ujar Iqbal.
Lebih lanjut, Iqbal menjelaskan masyarakat luas juga dapat mengakses informasi lalu lintas terkini melalui Sistem Informasi Manajemen (SIM) ATCS Dishub Cianjur melalui tautan resmi: https://atcs.cianjurkab.go.id.
Untuk memastikan efektivitas operasional, Dishub Cianjur telah menugaskan enam petugas piket yang bekerja secara bergantian selama 24 jam penuh di ruang kendali ATCS. Setiap tiga jam, petugas memberikan update informasi terkini kepada pihak kepolisian untuk koordinasi yang lebih baik.
Selain fungsi utama pemantauan lalu lintas, CCTV juga dilengkapi dengan pengeras suara yang dipasang di setiap persimpangan. Fasilitas ini memungkinkan petugas memberikan arahan langsung dan imbauan penting kepada pengendara dan pengguna jalan lainnya. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran akan keselamatan dan membantu mengurangi potensi kecelakaan.
Iqbal menekankan bahwa sistem pemantauan ini tidak hanya fokus pada arus mudik dan balik Lebaran, tetapi juga berfungsi sebagai alat pengawasan untuk mengidentifikasi dan merespons potensi kerawanan kecelakaan, kemacetan lalu lintas, serta potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat.
"Kami bekerja sama erat dengan kepolisian untuk memantau kejadian kecelakaan atau tindak kriminal dengan menganalisis pergerakan kendaraan yang terlibat melalui rekaman CCTV," jelasnya.
Sejak pertama kali dioptimalkan pada tahun sebelumnya, sistem CCTV telah membuktikan nilainya dalam meningkatkan efisiensi pemantauan lalu lintas. Dengan pengawasan 24 jam, setiap insiden seperti kemacetan atau kecelakaan dapat terdeteksi dan ditangani dengan cepat, meminimalkan dampaknya pada arus lalu lintas secara keseluruhan.
"Petugas kami terus memantau kondisi di lapangan secara proaktif. Jika terdeteksi situasi yang membutuhkan respons cepat, petugas akan segera dikerahkan ke lokasi yang terpantau," pungkas Iqbal. Hal ini menunjukkan komitmen Dishub Cianjur untuk memberikan layanan yang responsif dan efektif kepada masyarakat, terutama selama periode mudik Lebaran yang sibuk.
Fitur Utama Sistem Pemantauan CCTV Dishub Cianjur:
- Pemantauan Real-Time: 65 CCTV di titik strategis memberikan gambaran lalu lintas terkini.
- Akses Publik: Masyarakat dapat memantau kondisi lalu lintas melalui SIM ATCS (https://atcs.cianjurkab.go.id).
- Operasi 24 Jam: Petugas piket memantau kondisi lalu lintas terus menerus.
- Pengeras Suara: Petugas dapat memberikan arahan dan imbauan langsung kepada pengguna jalan.
- Koordinasi dengan Kepolisian: Memantau kecelakaan dan tindak kriminal melalui rekaman CCTV.