Aliansi Jogja Memanggil Gelar Aksi Protes UU TNI, Soroti Teror Digital Terhadap Jurnalis dan Aktivis
Aliansi Jogja Memanggil Gelar Aksi Protes UU TNI, Soroti Teror Digital Terhadap Jurnalis dan Aktivis
YOGYAKARTA – Aliansi Jogja Memanggil kembali turun ke jalan pada hari Kamis (27/3/2025), menggelar aksi demonstrasi di kawasan Titik Nol Kilometer, Yogyakarta. Aksi ini merupakan bentuk penolakan terhadap Undang-Undang TNI yang baru saja disahkan dan sebagai respon atas dugaan teror yang dialami oleh jurnalis Tempo serta aktivis yang tergabung dalam aliansi.
Massa aksi yang didominasi berpakaian hitam membentangkan berbagai poster satir yang menyuarakan kritik terhadap UU TNI dan kondisi sosial politik terkini. Poster-poster tersebut berisi pesan-pesan seperti "Sudah tahu atau sudah gelap?" dan "Jaga ndasmu, jaga ndas kita, incar ndasnya!" Aksi ini juga menyoroti tindakan intimidasi berupa teror kepala babi dan bangkai tikus yang dialamatkan ke kantor redaksi Tempo.
Juru Bicara Aliansi Jogja Memanggil, Bung Koes, menjelaskan bahwa aksi ini dilatarbelakangi oleh kekhawatiran publik terhadap implikasi dari revisi UU TNI. Lebih lanjut, Bung Koes mengungkapkan bahwa pasca-gelombang penolakan UU TNI, para aktivis mengalami berbagai bentuk serangan dan intimidasi di dunia maya.
"Rakyat mengalami kekerasan di ruang digital dalam berbagai bentuk," tegas Bung Koes. Ia mencontohkan beberapa bentuk teror digital yang dialami oleh massa aksi, antara lain:
- Doxing: Penyebaran informasi pribadi tanpa izin, seperti alamat rumah dan nomor telepon.
- Disinformasi: Penyebaran berita palsu dan hoaks yang bertujuan untuk mendiskreditkan aktivis.
- Intimidasi melalui media sosial: Pengiriman pesan spam, ancaman, dan pelecehan melalui platform media sosial seperti WhatsApp dan Instagram.
- Upaya peretasan: Percobaan pembobolan akun media sosial pribadi.
Bung Koes menambahkan, "Foto rakyat disebar melalui media sosial dan dicetak di sebuah banner besar oleh orang-orang yang diduga anggota militer. Kemudian dalam foto tersebut, terdapat narasi tuduhan, kekerasan, hingga ancaman pembunuhan."
Aliansi Jogja Memanggil mengecam keras segala bentuk intimidasi dan kekerasan yang dialami oleh jurnalis dan aktivis. Mereka menuntut agar aparat penegak hukum mengusut tuntas kasus teror yang dialami oleh Tempo dan mengambil tindakan tegas terhadap pelaku intimidasi digital. Aliansi juga menyerukan kepada masyarakat sipil untuk terus mengawal isu UU TNI dan melawan segala bentuk pembungkaman kebebasan berpendapat.