Tradisi Bibibi di Probolinggo: Keceriaan Anak-anak Merayakan Sedekah Ramadhan
Puluhan anak-anak di Desa Kebonagung, Kraksaan, Probolinggo, Jawa Timur, memeriahkan penghujung Ramadhan dengan mengikuti tradisi unik bernama 'Bibibi'. Kamis siang (27/3/2025), wajah-wajah ceria mereka menghiasi setiap sudut desa, menyusuri rumah-rumah warga untuk mengumpulkan berkah sedekah.
Tradisi Bibibi, yang dilakukan setiap tanggal 27 Ramadhan, merupakan momen berbagi kebahagiaan di mana warga memberikan sedekah kepada anak-anak. Anak-anak usia 4 hingga 12 tahun bersemangat mengunjungi sekitar 60 rumah, melantunkan salam khas, "Assalamualaikum. Bibibi, Om. Bibibi, Tante," sebagai tanda kedatangan mereka.
Warga yang telah menanti pun menyambut dengan senyum ramah dan menyiapkan sejumlah uang kertas. Nominal yang diberikan bervariasi, mulai dari Rp 2.000 hingga Rp 20.000, tergantung keikhlasan masing-masing. Suasana riang tercipta setiap kali anak-anak menerima sedekah, teriakan kegembiraan dan tawa riang memecah keheningan siang.
Bagi anak-anak, Bibibi bukan sekadar tentang mendapatkan uang. Lebih dari itu, ini adalah tentang merasakan kebersamaan, kehangatan, dan cinta dari komunitas mereka. Aqila, seorang anak berusia sembilan tahun, mengungkapkan kegembiraannya setelah mengumpulkan Rp 30.000 dari hasil berburu Bibibi. "Hore! Aku dapat Rp 30.000. Nanti bisa buat beli cokelat dan permen karet," ujarnya dengan mata berbinar.
Oktavia, seorang warga Kebonagung, menjelaskan bahwa tradisi Bibibi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya di desanya dan desa-desa lain di Probolinggo. "Bibibi adalah momen berbagi sedekah kepada anak-anak di bulan Ramadhan. Anggaplah hadiah dari warga kepada anak-anak yang berpuasa. Kami sisihkan sebagian rezeki untuk anak-anak," tuturnya.
Tradisi Bibibi bukan hanya sekadar memberikan kebahagiaan sesaat bagi anak-anak. Lebih dari itu, tradisi ini memiliki nilai-nilai luhur yang patut dilestarikan:
- Menanamkan Nilai Sedekah: Bibibi mengajarkan anak-anak sejak dini tentang pentingnya berbagi dan peduli terhadap sesama.
- Mempererat Silaturahmi: Tradisi ini menjadi wadah untuk mempererat hubungan antarwarga, menumbuhkan rasa persaudaraan dan kebersamaan.
- Melestarikan Budaya Lokal: Bibibi adalah bagian dari warisan budaya yang perlu dijaga dan diwariskan kepada generasi mendatang.
- Menghidupkan Semangat Ramadhan: Tradisi ini semakin menghidupkan suasana Ramadhan yang penuh berkah dan kebahagiaan.
Di tengah modernisasi dan perubahan zaman, tradisi Bibibi tetap relevan dan menjadi pengingat akan nilai-nilai kemanusiaan yang universal. Ia adalah simbol kedermawanan, kepedulian, dan keceriaan yang patut dijaga dan dilestarikan sebagai bagian dari identitas budaya Probolinggo.