Kampung Ketupat Bojong: Tradisi Turun Temurun dan Berkah Lebaran di Bogor

Kampung Ketupat Bojong: Tradisi Turun Temurun dan Berkah Lebaran di Bogor

Di tengah hiruk pikuk Kota Bogor, tersembunyi sebuah perkampungan yang memegang teguh tradisi unik: Kampung Bojong, yang lebih dikenal sebagai Kampung Ketupat. Terletak di Kelurahan Cimahpar, Kecamatan Bogor Utara, kampung ini telah lama menjadi pusat pembuatan ketupat, hidangan khas yang tak terpisahkan dari perayaan Lebaran di Indonesia.

Tradisi membuat ketupat di Kampung Bojong telah diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi. Keahlian ini bukan hanya sekadar mata pencaharian, tetapi juga bagian dari identitas budaya masyarakat setempat. Hampir seluruh warga kampung, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, terlibat dalam proses pembuatan ketupat. Mereka dengan cekatan menganyam janur (daun kelapa muda) menjadi wadah ketupat, mengisi dengan beras, dan merebusnya hingga matang.

Sentra Ketupat yang Ramai Saat Lebaran

Menjelang Hari Raya Idul Fitri, Kampung Ketupat Bojong semakin menggeliat. Permintaan ketupat meningkat drastis, dan para pengrajin bekerja keras untuk memenuhi pesanan dari berbagai pasar di Kota dan Kabupaten Bogor. Salah satu pengrajin ketupat yang cukup dikenal di kampung ini adalah Endang Suhendar, yang juga menjabat sebagai Ketua RW 04. Menurut Endang, lebih dari 100 warga Kampung Bojong aktif sebagai pengrajin ketupat.

"Di sini, anak-anak kecil saja sudah bisa membuat ketupat," kata Endang, menunjukkan betapa mendalamnya tradisi ini mengakar di masyarakat. Endang mengungkapkan bahwa pada hari biasa, ia mampu menjual sekitar 1.000 ketupat. Namun, saat Lebaran, permintaannya melonjak hingga 3.000 hingga 5.000 ketupat.

Proses Pembuatan Ketupat yang Telaten

Proses pembuatan ketupat di Kampung Bojong terbilang sederhana, namun membutuhkan ketelitian dan kesabaran. Bahan utama yang digunakan adalah janur, yang dipilih dengan cermat untuk memastikan kualitas ketupat yang dihasilkan. Proses pertama adalah menganyam janur menjadi wadah ketupat. Waktu yang dibutuhkan untuk membuat satu buah ketupat sekitar dua jam.

Setelah selesai dianyam, ketupat diisi dengan beras yang telah dicuci bersih. Kemudian, ketupat direbus dalam dandang besar selama kurang lebih delapan jam hingga matang sempurna. Endang menggunakan dandang besar yang mampu menampung hingga 1.000 ketupat sekaligus. Setelah matang, ketupat didinginkan dan siap untuk didistribusikan ke pasar-pasar.

Kontribusi Ekonomi dan Pelestarian Tradisi

Keberadaan Kampung Ketupat Bojong tidak hanya melestarikan tradisi kuliner khas Indonesia, tetapi juga memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan bagi masyarakat setempat. Penjualan ketupat menjadi sumber penghasilan utama bagi banyak keluarga di kampung ini, terutama menjelang Lebaran. Selain itu, Kampung Ketupat Bojong juga menjadi daya tarik wisata yang unik, menarik minat wisatawan untuk berkunjung dan menyaksikan langsung proses pembuatan ketupat.

Kampung Ketupat Bojong adalah contoh nyata bagaimana sebuah tradisi dapat bertahan dan berkembang seiring berjalannya waktu. Dengan menjaga tradisi membuat ketupat, masyarakat Kampung Bojong tidak hanya melestarikan warisan budaya leluhur, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka.

Harga Ketupat

  • Ketupat Mentah: Rp 10.000 per 10 buah
  • Ketupat Matang: Rp 25.000 per 10 buah