Kepadatan Arus Mudik Jakarta Akibatkan Keterlambatan Perjalanan Pemudik Tujuan Pekalongan

Salah Perhitungan, Pemudik Asal Tangerang Alami Keterlambatan Akibat Arus Mudik

Kepadatan lalu lintas yang tak terduga di wilayah Jakarta dan sekitarnya mengakibatkan seorang pemudik asal Tangerang, Banten, mengalami keterlambatan signifikan dalam perjalanannya menuju kampung halaman di Pekalongan, Jawa Tengah. Herman (45), nama pemudik tersebut, mengungkapkan bahwa perjalanannya molor hingga enam jam dari perkiraan semula.

Herman, yang berencana merayakan Hari Raya Idul Fitri bersama keluarga besar di Pekalongan, bertolak dari Tangerang pada hari Kamis sore (27/3/2025). Ia telah memperhitungkan waktu tempuh berdasarkan jadwal libur kerja dan jarak antara Tangerang dan Pekalongan. Namun, realitas di lapangan berkata lain. Kepadatan arus mudik yang luar biasa, terutama di wilayah Jakarta Barat, serta adanya pengalihan jalur, menjadi penyebab utama keterlambatan tersebut.

"Kami memilih berangkat hari ini dengan harapan tidak terlalu lama di jalan dan juga tidak terlalu singkat waktu berkumpul di kampung," ujar Herman. "Namun, perkiraan kami meleset jauh. Kami berangkat setelah Ashar, dan hingga pukul 11 malam baru sampai Karawang. Terlalu lama karena pengalihan jalur dan kemacetan parah di Jakarta Barat."

Perkiraan Waktu Tempuh Melambung Tinggi

Sebelumnya, Herman memperkirakan perjalanan dari Tangerang ke Pekalongan akan memakan waktu sekitar 8-9 jam. Dengan perhitungan tersebut, ia berharap dapat tiba di Pekalongan pada malam hari dan memiliki waktu istirahat yang cukup sebelum merayakan Lebaran.

Namun, kemacetan parah di Jakarta Barat membuat waktu tempuh membengkak secara signifikan. Pengalihan jalur yang dilakukan untuk mengurai kemacetan justru menambah panjang rute perjalanan dan memperlambat laju kendaraan. Akibatnya, Herman dan keluarga harus menghabiskan waktu berjam-jam terjebak dalam kemacetan.

Tiba di Pekalongan dengan Kelelahan

Dengan kondisi tersebut, Herman memperkirakan akan tiba di Pekalongan pada Jumat pagi (28/3/2025), sekitar pukul 06.00 WIB. Keterlambatan ini tentu saja akan membuat perjalanan mudik menjadi lebih melelahkan dan mengurangi waktu yang dapat dinikmati bersama keluarga di kampung halaman.

"Kemungkinan dari Karawang ini jam 11 malam, paling sampai sana jam 6 besok pagi. Molor 6 jam ya karena kita juga banyak istirahat, seharusnya sampe Pekalongan ini," keluh Herman.

Kisah Herman ini menjadi pelajaran bagi para pemudik lainnya untuk lebih cermat dalam memperkirakan waktu perjalanan, terutama saat melintasi wilayah yang rawan kemacetan. Selain itu, penting juga untuk memantau informasi terkini mengenai kondisi lalu lintas dan pengalihan jalur agar dapat mengambil keputusan yang tepat dan menghindari keterlambatan yang tidak diinginkan.

Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu para pemudik untuk menghindari keterlambatan akibat kemacetan:

  • Pantau informasi lalu lintas secara berkala: Manfaatkan aplikasi navigasi atau media sosial untuk mendapatkan informasi terkini mengenai kondisi lalu lintas di sepanjang jalur mudik.
  • Pilih waktu keberangkatan yang tepat: Hindari berangkat pada jam-jam sibuk atau saat puncak arus mudik.
  • Siapkan rute alternatif: Jika memungkinkan, siapkan rute alternatif untuk menghindari wilayah yang rawan kemacetan.
  • Istirahat yang cukup: Pastikan untuk beristirahat yang cukup selama perjalanan agar tetap fokus dan tidak kelelahan.
  • Bawa perbekalan yang cukup: Bawa makanan dan minuman yang cukup untuk menghindari kelaparan dan dehidrasi selama terjebak dalam kemacetan.
  • Bersabar dan tetap tenang: Kemacetan dapat membuat frustrasi, namun penting untuk tetap sabar dan tenang agar dapat berkendara dengan aman.

Dengan perencanaan yang matang dan persiapan yang baik, diharapkan para pemudik dapat terhindar dari keterlambatan dan dapat tiba di kampung halaman dengan selamat dan nyaman.