Antisipasi Lonjakan Wisatawan: Strategi Manajemen Kerumunan Jadi Kunci Keselamatan dan Kenyamanan Libur Lebaran
Antisipasi Lonjakan Wisatawan: Strategi Manajemen Kerumunan Jadi Kunci Keselamatan dan Kenyamanan Libur Lebaran
Momen libur Lebaran selalu menjadi berkah sekaligus tantangan bagi industri pariwisata Indonesia. Di satu sisi, terjadi peningkatan signifikan jumlah wisatawan yang mengunjungi berbagai destinasi. Namun, di sisi lain, lonjakan ini berpotensi menimbulkan masalah keamanan, kenyamanan, dan bahkan kekacauan jika tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu, penerapan strategi crowd management atau manajemen kerumunan yang efektif menjadi krusial bagi pengelola objek wisata.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melalui Deputi Bidang Pengembangan Produk Wisata telah berulang kali menekankan pentingnya manajemen pengunjung. Itok Parikesit, Deputi tersebut, mengingatkan agar pengelola destinasi wisata tidak hanya fokus pada peningkatan kunjungan semata, tetapi juga memperhatikan kapasitas dan daya tampung objek wisata. Menurutnya, konsep manajemen pengunjung sebenarnya sudah ada dan perlu terus diimplementasikan secara konsisten.
"Sebenarnya carrying capacity itu sudah kita lakukan, cuma karena kan tempat-tempat objek wisata itu tidak langsung dikelola oleh Kementerian Pariwisata. Jadi mungkin ada perusahaan atau kementerian terkait yang menanganinya seperti taman nasional itu kan dari KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup)," ujar Itok di Jakarta, Kamis (27/3/2025).
Salah satu contoh penerapan crowd management yang baik dapat dilihat di Taman Safari Indonesia (TSI) Group. Alexander Zulkarnain, Senior Vice President Media and Marketing TSI, menjelaskan bahwa pihaknya telah mempersiapkan berbagai strategi untuk mengantisipasi lonjakan pengunjung selama libur Lebaran.
Strategi Manajemen Kerumunan di TSI Group:
- Memperpanjang Jam Operasional: Dengan jam operasional yang lebih panjang, pengunjung memiliki fleksibilitas waktu untuk datang sehingga tidak terjadi penumpukan di satu waktu tertentu.
- Menyediakan Ragam Atraksi: Diversifikasi atraksi dan pertunjukan memungkinkan pengunjung untuk tersebar di berbagai area dan mengurangi kepadatan di satu titik.
- Pengawasan Kepadatan Pengunjung: Tim TSI secara aktif memantau dan mengelola kepadatan pengunjung di setiap area untuk memastikan kenyamanan dan keamanan.
Alexander mencontohkan Jakarta Aquarium Safari sebagai salah satu unit bisnis TSI yang menerapkan strategi ini dengan baik. Durasi kunjungan yang cukup lama memungkinkan pengunjung untuk menikmati berbagai atraksi yang ditawarkan tanpa harus terburu-buru, sehingga kepadatan dapat dipecah sepanjang jam operasional.
"Karena kami memahami antusiasmenya dan tentunya kami juga mengikuti kaidah-kaidah dan peraturan-peraturan. Sehingga masyarakat yang berkunjung itu tidak berbondong-bondong atau tidak pack di satu tempat karena jam operasional yang panjang dari jam 10.00 hingga 22.00 WIB jadi mereka bisa datang kapan saja," kata Alexander.
Pihak TSI optimis akan terjadi peningkatan jumlah pengunjung selama libur Lebaran yang cukup panjang ini. Mereka memprediksi kenaikan sekitar 10 hingga 15 persen dibandingkan hari biasa. Optimisme ini didukung oleh durasi libur sekolah yang cukup panjang, sehingga memberikan kesempatan bagi keluarga untuk berlibur.
Tips Manajemen Kerumunan untuk Objek Wisata Lainnya:
Selain strategi yang diterapkan oleh TSI Group, berikut adalah beberapa tips tambahan yang dapat dipertimbangkan oleh pengelola objek wisata lainnya:
- Sistem Tiket Online: Menerapkan sistem tiket online dengan kuota harian dapat membantu mengendalikan jumlah pengunjung.
- Informasi Real-Time: Menyediakan informasi real-time mengenai kepadatan pengunjung melalui aplikasi atau media sosial agar pengunjung dapat memilih waktu kunjungan yang tepat.
- Penambahan Fasilitas: Menambah fasilitas seperti toilet, tempat sampah, dan area istirahat untuk meningkatkan kenyamanan pengunjung.
- Kerjasama dengan Pihak Keamanan: Bekerjasama dengan pihak kepolisian atau satuan pengamanan untuk menjaga ketertiban dan keamanan.
Dengan penerapan strategi crowd management yang tepat, diharapkan libur Lebaran tahun ini dapat berjalan lancar, aman, dan nyaman bagi seluruh wisatawan. Pengelola objek wisata perlu menyadari bahwa investasi dalam manajemen kerumunan bukan hanya tentang menghindari kekacauan, tetapi juga tentang memberikan pengalaman berlibur yang positif dan berkesan bagi pengunjung.