Rekayasa Lalu Lintas One Way di Tol: Efektivitas dan Potensi Bahaya Saat Arus Mudik
Memasuki periode puncak arus mudik, Korps Lalu Lintas Polri menerapkan rekayasa lalu lintas berupa sistem one way di sejumlah ruas jalan tol. Langkah ini diambil sebagai upaya mengurai kepadatan kendaraan dan mempercepat waktu tempuh para pemudik yang menuju kampung halaman.
Sistem one way sendiri mengubah seluruh jalur jalan tol menjadi satu arah, seperti yang diterapkan dari Cikampek hingga Semarang. Meskipun terlihat lebih lancar dibandingkan kondisi normal, penerapan sistem ini bukannya tanpa risiko.
Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia, mengungkapkan bahwa meskipun one way dapat memangkas waktu perjalanan sekitar 10 hingga 20 menit, potensi bahaya yang menyertainya juga meningkat. Salah satu kekurangan utama dari sistem one way adalah kesulitan dalam mendapatkan pertolongan darurat. Dalam kondisi normal, bahu jalan untuk keadaan darurat berada di sisi kiri, sehingga proses evakuasi lebih mudah dilakukan. Namun, dalam sistem one way, bahu jalan berada di sisi paling kanan, yang menyulitkan akses dan penanganan.
Dampak Negatif Sistem One Way
Selain itu, sistem one way juga berdampak pada akses ke rest area. Dengan perubahan arah lalu lintas, rest area berada di sisi kanan jalan, yang terhalang oleh pembatas jalan. Hal ini membuat pengemudi kesulitan untuk beristirahat dan memulihkan kondisi fisik. Kondisi jalan yang monoton dan kecepatan tinggi pada sistem one way juga meningkatkan risiko highway hypnosis, yaitu kondisi hilangnya kesadaran sesaat saat mengemudi. Jika pengemudi mengalami highway hypnosis, risiko kecelakaan seperti tabrakan akan meningkat, yang dapat berakibat fatal bagi diri sendiri dan orang lain.
Pertimbangan Penggunaan One Way
Meskipun demikian, Sony Susmana menekankan bahwa opsi one way tetap dapat dipertimbangkan jika pengemudi merasa yakin dengan kondisi kendaraan dan kondisi fisiknya. Dengan persiapan yang matang dan kondisi tubuh yang prima, risiko yang terkait dengan one way dapat diminimalisir, sehingga pengemudi dapat menghindari titik-titik kemacetan dan mempercepat perjalanan. Akan tetapi pemudik harus mempertimbangkan beberapa hal sebelum menggunakan jalur one way :
- Kondisi Kendaraan: Pastikan kendaraan dalam kondisi prima dan siap untuk menempuh perjalanan jauh.
- Kondisi Fisik: Pastikan pengemudi dalam kondisi fisik yang fit dan tidak mengantuk.
- Perencanaan Perjalanan: Rencanakan perjalanan dengan baik dan ketahui lokasi rest area terdekat.
- Kecepatan: Jaga kecepatan kendaraan dan hindari mengemudi terlalu cepat.
Dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, pemudik dapat memanfaatkan sistem one way secara efektif dan aman untuk mencapai tujuan mereka.