TPA Cipayung di Depok Segera Ditutup: Wali Kota Dorong Solusi Pengolahan Sampah Terkini
TPA Cipayung Segera Ditutup, Depok Beralih ke Pengolahan Sampah Modern
Wali Kota Depok, Supian Suri, menyatakan rencana penutupan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung yang telah beroperasi melebihi kapasitasnya. Keputusan ini diambil sebagai langkah strategis untuk meningkatkan infrastruktur pengelolaan sampah di Kota Depok dan menjawab permasalahan sampah yang semakin kompleks. TPA Cipayung, yang saat ini menerima hingga 1.200 ton sampah per hari, telah mengalami beberapa kali longsoran sampah, memaksa penutupan sementara operasionalnya. Kondisi overload ini menjadi pemicu utama rencana penutupan permanen tersebut. Penutupan TPA Cipayung bukan sekadar penghentian operasional, melainkan bagian dari transformasi pengelolaan sampah Depok menuju sistem yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Wali Kota Supian Suri menekankan pentingnya solusi hulu dalam mengatasi masalah sampah. Ia menilai, dengan teknologi terkini, pengolahan sampah tidak hanya dapat diatasi, namun juga berpotensi menciptakan nilai ekonomi. Pemerintah Kota Depok kini tengah berupaya mencari solusi inovatif dan berkelanjutan untuk mengelola sampah domestik. Salah satu upaya yang tengah dikaji adalah mengadopsi model pengelolaan sampah terpadu yang berhasil diterapkan di Banyumas, Jawa Tengah, yang dikenal dengan konsep "Sumpah Beruang" atau "Sulap Sampah Berubah Menjadi Uang". Model ini terbukti mampu menghasilkan pendapatan hingga Rp 30 juta per bulan untuk setiap Rukun Warga (RW) yang terlibat, dengan kapasitas pengolahan sampah mencapai 400 ton per hari. Penerapan konsep ini diharapkan mampu memberikan dampak ekonomi positif bagi masyarakat Depok sambil menyelesaikan permasalahan lingkungan.
Lebih lanjut, Wali Kota Supian Suri menjelaskan bahwa pengembangan infrastruktur pengelolaan sampah modern merupakan keharusan. Investasi pada teknologi pengolahan sampah mutakhir akan menjadi kunci keberhasilan program ini. Dengan sistem pengolahan yang tepat, Depok dapat mengurangi ketergantungan pada TPA Cipayung dan membangun sistem pengelolaan yang lebih efisien dan efektif. Selain itu, upaya edukasi dan partisipasi aktif masyarakat dalam pemilahan sampah di rumah juga menjadi faktor kunci keberhasilan program ini. Pemerintah Kota Depok berencana untuk menggalakkan kampanye kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan sampah yang benar dan bertanggung jawab. Dengan strategi terpadu yang melibatkan teknologi, inovasi, dan partisipasi masyarakat, Depok optimistis dapat mengatasi masalah sampah dan membangun kota yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan.
Rencana penutupan TPA Cipayung dan implementasi strategi pengelolaan sampah yang terintegrasi menandai langkah besar Depok menuju kota yang lebih modern dan ramah lingkungan. Tantangan ke depan terletak pada implementasi efektif program ini, termasuk sosialisasi kepada masyarakat dan kerjasama antar stakeholder terkait. Keberhasilan program ini akan menjadi contoh bagi kota-kota lain di Indonesia dalam menghadapi permasalahan sampah yang semakin mendesak.