Stimulus Ekonomi: Pemerintah Kucurkan Rp 13,6 Triliun untuk Subsidi Listrik, Puluhan Juta Pelanggan Terbantu

Pemerintah Gelontorkan Dana Triliunan Rupiah untuk Subsidi Listrik Guna Jaga Daya Beli Masyarakat

Pemerintah Indonesia menunjukkan komitmennya dalam menjaga stabilitas ekonomi dan daya beli masyarakat dengan mengimplementasikan program subsidi tarif listrik yang signifikan. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa selama periode Januari hingga Februari 2025, pemerintah telah mengalokasikan dana sebesar Rp 13,6 triliun untuk memberikan diskon tarif listrik sebesar 50% kepada pelanggan dengan daya hingga 2.200 VA.

Program ini menyasar langsung pelanggan rumah tangga yang termasuk dalam kategori daya 450 VA hingga 2.200 VA. Dampaknya pun terasa signifikan, dengan 71,1 juta pelanggan menikmati manfaat diskon ini pada bulan Januari, dan 64,8 juta pelanggan pada bulan Februari. Sri Mulyani menyampaikan informasi ini melalui akun Instagram resminya, @smindrawati, pada hari Sabtu, 29 Maret 2025.

"Puluhan juta pelanggan telah merasakan manfaat langsung dari diskon listrik yang kami berikan selama dua bulan pertama tahun ini. Angka ini menunjukkan bahwa program ini tepat sasaran dan memberikan dampak positif bagi masyarakat luas," tulis Sri Mulyani.

Rincian Alokasi Anggaran dan Dampak pada Inflasi

Secara lebih rinci, dari total Rp 13,6 triliun, Rp 7 triliun dialokasikan untuk subsidi listrik di bulan Januari, dan Rp 6 triliun untuk bulan Februari. Pemerintah meyakini bahwa kebijakan ini memberikan kontribusi positif dalam menekan inflasi, khususnya pada sektor administered price atau barang-barang yang harganya diatur oleh pemerintah. Dengan terkendalinya inflasi, stabilitas ekonomi secara keseluruhan dapat terjaga.

"Kebijakan subsidi listrik ini adalah salah satu upaya konkret pemerintah untuk melindungi daya beli masyarakat di tengah berbagai tantangan ekonomi global. Kami berharap, dengan terjaganya konsumsi masyarakat, momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat terus berlanjut dan semakin kuat," tegas Sri Mulyani.

Manfaat dan Tujuan Jangka Panjang

Program subsidi listrik ini tidak hanya memberikan keringanan biaya bagi masyarakat, tetapi juga memiliki implikasi yang lebih luas. Dengan daya beli yang terjaga, masyarakat dapat terus berpartisipasi aktif dalam kegiatan ekonomi, sehingga roda perekonomian dapat terus berputar. Hal ini sejalan dengan tujuan pemerintah untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Selain itu, program ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Dengan berkurangnya beban biaya listrik, masyarakat memiliki lebih banyak dana yang dapat dialokasikan untuk kebutuhan lain, seperti pendidikan, kesehatan, dan investasi.

Data Penerima Manfaat:

  • Januari 2025: 71,1 juta pelanggan
  • Februari 2025: 64,8 juta pelanggan

Pemerintah akan terus memantau dan mengevaluasi efektivitas program subsidi listrik ini, serta melakukan penyesuaian jika diperlukan, untuk memastikan bahwa program ini dapat memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat dan perekonomian Indonesia.