Andilan Potong Kebo: Tradisi Gotong Royong Masyarakat Betawi Sambut Lebaran Kembali Digelorakan
Jakarta, (tanggal hari ini) - Tradisi Andilan Potong Kebo, sebuah warisan budaya Betawi yang sarat makna gotong royong dan kebersamaan, kembali digelorakan menjelang Hari Raya Idul Fitri. Acara pemotongan kerbau yang dilakukan secara patungan ini, berlangsung di Agro Edukasi Wisata Ragunan, Jakarta Selatan, dengan dihadiri sejumlah tokoh penting Betawi dan perwakilan pemerintah daerah.
Lebih dari sekadar ritual penyembelihan hewan kurban, Andilan Potong Kebo merefleksikan semangat berbagi dan solidaritas yang menjadi ciri khas masyarakat Betawi. Tradisi ini melibatkan pengumpulan dana dari sejumlah warga untuk membeli kerbau, yang kemudian disembelih dan dagingnya dibagikan kepada mereka yang membutuhkan, khususnya menjelang Lebaran.
Pada acara yang berlangsung meriah ini, sebanyak 10 ekor kerbau disembelih, yang merupakan sumbangan dari berbagai pihak, termasuk pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Pemotongan kerbau pertama dilakukan secara simbolis sebagai tanda dukungan dari Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terhadap pelestarian budaya Betawi.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, yang hadir dalam acara tersebut, mengungkapkan rasa harunya terhadap tradisi Andilan Potong Kebo. Ia mengenang masa kecilnya, di mana keluarganya ikut serta dalam tradisi patungan untuk membeli kerbau, sebagai upaya memenuhi kebutuhan daging saat Lebaran. "Begitu masuk area ini, mata saya langsung berkaca-kaca, teringat masa kecil dulu. Ini adalah bagian dari jati diri kami sebagai warga Jakarta," ujarnya.
Rano Karno menekankan pentingnya melestarikan tradisi Andilan Potong Kebo dan berencana untuk memperluas penyelenggaraannya di seluruh wilayah Jakarta. Tujuannya adalah agar semakin banyak masyarakat yang dapat merasakan manfaat dari tradisi ini dan terlibat dalam upaya pelestarian budaya Betawi. "Saya berharap Andilan Potong Kebo dapat digelar di enam wilayah Jakarta, sehingga masyarakat dapat ikut merasakan kebahagiaan menyambut Lebaran dengan daging kerbau," tambahnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, juga menyampaikan apresiasinya atas dukungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terhadap tradisi Andilan Potong Kebo. Ia menilai bahwa dukungan pemerintah sangat penting untuk menjaga keberlangsungan tradisi ini di tengah arus modernisasi. "Saya sangat berterima kasih atas komitmen pemerintah daerah dalam mengembangkan budaya Betawi," kata Fauzi Bowo.
Fauzi Bowo menjelaskan alasan pemilihan daging kerbau, bukan sapi, dalam tradisi Andilan Potong Kebo. Menurutnya, hal ini berkaitan dengan sejarah dan toleransi beragama di Jakarta. Pada masa lalu, banyak masyarakat Hindu di Jakarta yang menghormati sapi sebagai hewan suci. Oleh karena itu, masyarakat Betawi memilih kerbau sebagai alternatif untuk menjaga kerukunan dan menghormati keyakinan yang berbeda. "Dulu, saat kepercayaan Hindu masih banyak dianut di Jakarta, sapi sangat dihormati. Jadi, kami memilih kerbau sebagai bentuk toleransi," jelasnya.
Andilan Potong Kebo bukan hanya sekadar tradisi, tetapi juga simbol persatuan, gotong royong, dan toleransi yang menjadi nilai-nilai luhur masyarakat Betawi. Dengan kembali digelorakannya tradisi ini, diharapkan semangat kebersamaan dan kepedulian sosial dapat terus tumbuh dan mempererat tali persaudaraan antar warga Jakarta.