Fairuz A Rafiq Tersentuh Kisah Inspiratif Tunanetra Penjual Sapu: Refleksi Diri Jelang Lebaran
Refleksi Mendalam Fairuz A Rafiq Saat Salurkan Zakat Fitrah: Belajar dari Semangat Seorang Tunanetra
Menjelang Hari Raya Idul Fitri, artis Fairuz A Rafiq aktif terlibat dalam kegiatan sosial dengan menyalurkan zakat fitrah melalui lembaga amal terpercaya. Kehadirannya langsung di tengah masyarakat, khususnya di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, pada Sabtu (29/3/2025) menjadi momen berharga baginya untuk berbagi kebahagiaan dengan mereka yang membutuhkan.
Fairuz mengungkapkan kebahagiaannya bisa terjun langsung menyalurkan zakat. Baginya, kesempatan ini adalah berkat dari Tuhan yang tidak disia-siakannya. Melihat senyum para penerima zakat menjadi sumber kebahagiaan dan rasa syukur yang tak ternilai.
"Senang banget ya, terus tadi kayak fresh banget ibaratnya bisa terjun langsung atas izin Allah bisa diberikan kesempatan mendekati Lebaran. Tapi begitu aku dapat kesempatan itu aku nggak pake pikir lagi bahwa ya mau dan pengin bisa terjun langsung," ujar Fairuz dengan antusias.
Istri Sonny Septian ini memaknai momen tersebut sebagai kesempatan untuk lebih memahami arti bersyukur. Ia menyadari bahwa masih banyak orang di sekitarnya yang hidup dalam kekurangan dan membutuhkan uluran tangan. Melalui kegiatan ini, Fairuz berharap dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Namun, di balik kebahagiaan tersebut, Fairuz juga merasakan kesedihan dan malu. Ia tersentuh dengan kisah seorang bapak tunanetra yang tetap semangat mencari nafkah dengan berjualan sapu dan menawarkan jasa pijat. Kondisi tersebut membuatnya merenungkan diri dan merasa malu karena terkadang masih sering mengeluh dalam menjalani hidup.
"Aku campur aduk sih, kayak sedih banget iya, terus malu sama diri sendiri iya. Kayak kita sebagai manusia pasti pernah ngeluh kan, ngeluh capek, ngeluh, aduh kayak kurang luas deh rumahnya. Tapi ternyata masih ada orang-orang yang kekurangan banget, masih banyak orang di bawah kita," ungkap Fairuz dengan nada haru.
Kisah bapak tunanetra tersebut menjadi pelajaran berharga bagi Fairuz untuk selalu bersyukur dan tidak mudah mengeluh. Ia terinspirasi oleh semangat dan keikhlasan bapak tersebut dalam menjalani hidup, meskipun dalam keterbatasan.
"Ibaratnya masih mau bekerja, jualan sapu, terus mijit juga. Itu kayak sedih banget lihatnya dan tinggal sendiri selama 14 tahun di gang kecil kayak gini, tapi masih semangat hidup," cerita Fairuz.
Fairuz berharap, semangat dan keikhlasan bapak tunanetra tersebut dapat menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk selalu berusaha dan tidak mudah menyerah dalam menghadapi tantangan hidup. Baginya, hidup adalah tentang keseimbangan antara doa dan usaha.
"Kayaknya hidupnya penuh ikhlas aja gitu. Jalani hidupnya tanpa ada keluhan aneh-aneh," pungkasnya.
Daftar Pelajaran Hidup dari Fairuz A Rafiq:
- Bersyukur: Selalu mengingat nikmat yang telah diberikan dan tidak mudah mengeluh.
- Berbagi: Menyisihkan sebagian rezeki untuk membantu sesama yang membutuhkan.
- Semangat: Tidak mudah menyerah dalam menghadapi tantangan hidup.
- Ikhlas: Menerima segala ketentuan Tuhan dengan lapang dada.
- Intropeksi Diri: Belajar dari pengalaman orang lain dan memperbaiki diri menjadi lebih baik.