Kinerja Gemilang Saham BUMN: Indeks IDX BUMN 20 Melonjak Signifikan Pasca Pembentukan Danantara
Kinerja Gemilang Saham BUMN: Indeks IDX BUMN 20 Melonjak Signifikan Pasca Pembentukan Danantara
Jakarta – Indeks IDX BUMN 20, yang mencerminkan pergerakan saham-saham perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terkemuka, mencatatkan kinerja impresif selama periode 24-27 Maret 2025. Lonjakan ini terjadi setelah pengumuman resmi susunan pengurus Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) pada 24 Maret 2025, memicu optimisme di kalangan investor.
Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), IDX BUMN 20 melesat sebesar 9,57 persen, menutup perdagangan di level 328,43. Kenaikan ini jauh melampaui kinerja indeks lainnya pada periode yang sama, menunjukkan kepercayaan investor terhadap prospek BUMN di tengah pembentukan lembaga investasi strategis.
Perbandingan Kinerja Indeks
Berikut adalah perbandingan kinerja beberapa indeks utama selama periode yang sama:
- IDX BUMN 20: +9,57%
- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG): +4,03%
- Indeks LQ45: +7,01%
- Indeks IDX: +7,01%
- IDX 80: +5,09%
Kinerja unggul IDX BUMN 20 didorong oleh performa positif saham-saham perbankan BUMN yang baru saja menyelesaikan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan. Sektor perbankan, dengan bobot signifikan dalam indeks, menjadi penggerak utama kenaikan tersebut.
Kinerja Saham Perbankan BUMN
Beberapa saham perbankan BUMN mencatatkan kenaikan signifikan:
- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI): +17,91%
- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI): +9,46%
- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI): +12,46%
Lonjakan harga saham ini mencerminkan ekspektasi pasar terhadap peningkatan kinerja perbankan BUMN seiring dengan dukungan pemerintah dan peluang investasi yang lebih besar melalui Danantara.
Efek Danantara: Katalis Positif Pasar Modal
Pembentukan Danantara, dengan mandat untuk mengelola investasi strategis, dipandang sebagai katalis positif bagi pasar modal Indonesia. Lembaga ini diharapkan dapat menarik investasi asing langsung (FDI) dan meningkatkan partisipasi investor domestik di pasar saham.
Rosan Roeslani, Ketua BPI Danantara, menegaskan bahwa susunan pengurus lembaga tersebut terdiri dari individu-individu profesional yang dipilih berdasarkan kompetensi dan integritas. Ia membantah adanya intervensi atau titipan dari pihak manapun, termasuk Presiden Prabowo Subianto, dalam proses pemilihan pengurus. Komitmen ini bertujuan untuk menjaga independensi dan profesionalisme Danantara dalam mengelola investasi.
Sebelumnya, JP Morgan Indonesia juga memberikan pandangan positif terhadap Danantara. Executive Director JP Morgan Indonesia, Henry Wibowo, menyatakan bahwa Danantara memiliki potensi besar untuk meningkatkan nilai ekonomi Indonesia jika dikelola dengan efektif dan efisien. Dengan aset yang diperkirakan mencapai 900 miliar dollar AS dan potensi investasi hingga 100 miliar dollar AS, Danantara dapat menjadi kekuatan pendorong bagi pertumbuhan ekonomi nasional.
Henry Wibowo menambahkan, alokasi sebagian kecil dana Danantara (sekitar 1-3 miliar dollar AS) ke pasar modal dapat memberikan dampak signifikan, baik untuk ekuitas maupun obligasi. Ini akan meningkatkan likuiditas pasar, menarik investor baru, dan mendukung pendanaan proyek-proyek strategis.
Kinerja positif IDX BUMN 20 pasca pembentukan Danantara menjadi sinyal awal optimisme pasar terhadap peran lembaga investasi ini dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya saing BUMN di kancah global. Ke depan, efektivitas pengelolaan investasi Danantara akan menjadi kunci untuk mewujudkan potensi penuhnya dan memberikan manfaat jangka panjang bagi perekonomian Indonesia.