Sterilisasi Masjid Istiqlal Jelang Salat Idul Fitri: Jemaah Dilarang Bermalam, Keamanan Ditingkatkan
Sterilisasi Masjid Istiqlal Jelang Salat Idul Fitri 1446 H: Keamanan dan Kenyamanan Jemaah Jadi Prioritas
Jakarta, Indonesia - Masjid Istiqlal, masjid terbesar di Asia Tenggara, menjalani proses sterilisasi intensif pada malam hari menjelang pelaksanaan Salat Idul Fitri 1446 Hijriah. Langkah ini diambil sebagai bagian dari persiapan matang untuk menyambut ribuan jemaah yang diperkirakan akan memadati masjid kebanggaan Indonesia tersebut.
Menteri Agama sekaligus Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar, secara tegas menyampaikan bahwa tidak ada jemaah yang diperkenankan untuk bermalam di area masjid selama proses sterilisasi berlangsung. Kebijakan ini bertujuan untuk memastikan kebersihan dan keamanan masjid sebelum digunakan untuk ibadah Salat Id.
"Mulai tengah malam ini, seluruh area masjid akan disterilkan. Kami mohon pengertiannya, tidak ada yang diperkenankan bermalam di sini. Insya Allah, pada pukul 22.00 WIB, masjid akan dikosongkan," ujar Nasaruddin Umar usai menghadiri acara Gema Takbir Akbar Nasional yang digelar di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Minggu (30/3/2025).
Nasaruddin Umar menjelaskan bahwa Masjid Istiqlal akan kembali dibuka untuk jemaah pada waktu Salat Subuh. Namun, pada tahap awal, hanya sebagian area masjid yang akan dibuka, seperti area yang digunakan untuk Salat Isya pada malam sebelumnya. Pembukaan bertahap ini bertujuan untuk mengatur arus jemaah dan mencegah kepadatan berlebih.
Demi kelancaran dan kenyamanan ibadah, pengelola Masjid Istiqlal mengimbau para jemaah, khususnya yang membawa anak-anak, untuk meningkatkan kewaspadaan. Antisipasi terhadap kemungkinan anak terpisah dari orang tua menjadi perhatian utama. Selain itu, pengelola masjid juga telah menyiapkan tim medis lengkap dengan obat-obatan untuk memberikan pertolongan pertama bagi jemaah yang mengalami gangguan kesehatan.
"Kami mengimbau kepada para orang tua untuk menjaga anak-anak mereka dengan baik. Kami juga telah menyiapkan tim medis dan fasilitas kesehatan di klinik yang berada di area masjid, untuk memberikan bantuan jika ada jemaah yang membutuhkan," tutur Nasaruddin Umar.
Lebih lanjut, Nasaruddin Umar menekankan pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan Masjid Istiqlal. Ia mengimbau agar jemaah tidak membawa barang-barang yang tidak diperlukan, terutama senjata tajam atau benda-benda yang dapat membahayakan orang lain. Pihak keamanan masjid telah memasang 160 kamera CCTV canggih dengan teknologi biometrik untuk memantau setiap sudut masjid dan sekitarnya.
"Kami mengimbau kepada para jemaah untuk tidak membawa barang-barang yang tidak diperlukan, seperti senjata tajam. Semua pintu masuk masjid dilengkapi dengan detektor. Kami juga memiliki 160 CCTV dengan teknologi biometrik yang mampu mendeteksi dan merekam aktivitas mencurigakan hingga jarak 500 meter dari masjid," tegas Nasaruddin Umar.
Pelaksanaan Salat Idul Fitri di Masjid Istiqlal bersifat terbuka untuk umum dan dapat diikuti oleh seluruh lapisan masyarakat. Salat Id akan dimulai tepat pada pukul 07.00 WIB. Bertindak sebagai khatib adalah guru besar UIN Jakarta, Ahmad Tholabi Kharlie, yang akan menyampaikan khutbah dengan tema 'Merawat Kemabruran Puasa'. Sementara itu, KH Mas'ud Halimin akan bertindak sebagai badal khatib, H Moh Salim Ghazali sebagai imam, dan KH Husni Ismail sebagai badal imam.
Kehadiran Presiden terpilih, Prabowo Subianto, dan Wakil Presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka, dijadwalkan akan menunaikan Salat Idul Fitri di Masjid Istiqlal. Kehadiran kedua pemimpin tersebut diharapkan dapat menambah semangat dan kebersamaan umat Islam dalam merayakan Hari Raya Idul Fitri.
Dengan persiapan yang matang dan pengamanan yang ketat, diharapkan pelaksanaan Salat Idul Fitri di Masjid Istiqlal dapat berjalan dengan lancar, khusyuk, dan memberikan kesan mendalam bagi seluruh jemaah.