BMKG Imbau Kewaspadaan: Potensi Turbulensi dan Hujan Lebat Warnai Lebaran 2025
Waspada Cuaca Ekstrem Saat Libur Lebaran, BMKG Beri Peringatan
Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem yang dapat mempengaruhi kelancaran transportasi selama periode libur Idul Fitri 1446 H. Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko turbulensi penerbangan dan hujan lebat di sejumlah wilayah.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, dalam konferensi pers yang diadakan di Jakarta (30/3/2025), menyampaikan bahwa beberapa wilayah berpotensi mengalami turbulensi signifikan yang dapat membahayakan penerbangan. Rute penerbangan dari Aceh hingga Sumatera Barat dan Jambi menjadi perhatian utama, selain itu wilayah Jawa Timur bagian selatan dan Halmahera Utara di Maluku Utara juga berpotensi mengalami turbulensi.
"Untuk cuaca penerbangan ini yang perlu diwaspadai adalah wilayah turbulensi dari Aceh menerus hingga Sumatera Barat, Jambi, kemudian juga Jawa Timur bagian selatan. Kemudian juga, Halmahera Utara," ujar Dwikorita Karnawati.
Selain risiko turbulensi, BMKG juga memprediksi adanya potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, bahkan berpotensi sangat lebat, di berbagai wilayah Indonesia selama periode 31 Maret hingga 1 April 2025, atau selama dua hari Lebaran. Wilayah-wilayah yang diperkirakan akan terdampak hujan antara lain:
- Jawa Timur
- Sulawesi Selatan
- Sulawesi Barat
- Nusa Tenggara Timur
- Aceh
- Sumatera Utara
- Maluku Utara
- Sulawesi Selatan
BMKG menghimbau masyarakat yang berencana melakukan perjalanan selama libur Lebaran untuk terus memantau perkembangan informasi cuaca terkini dan mengikuti arahan dari pihak berwenang. Bagi operator penerbangan, BMKG menyarankan untuk meningkatkan koordinasi dan melakukan penyesuaian jadwal penerbangan jika diperlukan demi keselamatan penumpang.
Sementara itu, kabar baik datang dari sektor pelayaran. Dwikorita Karnawati menyampaikan bahwa kondisi cuaca untuk pelayaran secara umum sudah membaik dibandingkan sebelumnya, dengan kecepatan angin yang mulai melandai.
"Untuk cuaca pelayaran, insyaallah kondisi sudah melandai, di hari sebelumnya sudah penguatan kecepatan angin," kata Dwi Karnawati.
BMKG telah menyiapkan langkah-langkah mitigasi untuk menghadapi potensi cuaca buruk di berbagai daerah. Dwikorita Karnawati mengharapkan dukungan dan doa dari masyarakat agar upaya mitigasi dapat berjalan lancar dan meminimalisir dampak negatif cuaca ekstrem.
"Ini mohon doa, semua sudah dimitigasi, insyaallah, dengan doa kita semua menjadi lebih kondusif," pungkas Dwikorita Karnawati.
Masyarakat diimbau untuk selalu berhati-hati dan waspada terhadap potensi cuaca buruk selama libur Lebaran. Selalu perbarui informasi cuaca dari sumber yang terpercaya dan ikuti anjuran dari pihak berwenang demi keselamatan dan keamanan bersama.