Momentum Idul Fitri di Istiqlal: Prabowo dan Gibran Shalat, Sejarah dan Keunikan Masjid Terungkap
Idul Fitri di Masjid Istiqlal: Prabowo dan Gibran Tunaikan Shalat, Fakta Menarik Terungkap
Momentum Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah diwarnai kehadiran tokoh-tokoh penting negara di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat. Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka melaksanakan shalat Idul Fitri di masjid kebanggaan bangsa tersebut pada Senin, 31 Maret 2025. Kehadiran mereka menambah khidmat suasana Idul Fitri di masjid yang memiliki sejarah panjang dan keunikan arsitektur ini.
Selain Prabowo dan Gibran, tampak hadir pula Menteri Agama saat itu, Nasaruddin Umar, serta mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla. Gibran bahkan membawa serta putranya, Jan Ethes, untuk mengikuti shalat Id bersama para pejabat negara. Masjid Istiqlal memang menjadi langganan tempat pelaksanaan shalat Id bagi para pejabat tinggi negara.
Masjid Istiqlal bukan hanya sekadar tempat ibadah, tetapi juga simbol sejarah, kerukunan, dan kebanggaan bangsa. Berikut adalah fakta-fakta menarik seputar Masjid Istiqlal:
Fakta Menarik Masjid Istiqlal:
- Pembangunan Monumental: Dimulai pada 4 Agustus 1961 atas prakarsa Presiden Soekarno dan diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 22 Februari 1978, Istiqlal dirancang untuk menjadi simbol kemerdekaan dan kebesaran Indonesia.
- Masjid Terbesar di Asia Tenggara: Dengan luas tanah mencapai 9,5 hektar dan kapasitas hingga 200.000 jemaah, Istiqlal memegang predikat masjid terbesar di Asia Tenggara. Lokasinya yang strategis di dekat Monumen Nasional (Monas) merupakan simbol sinergi antara nilai-nilai keagamaan dan kebangsaan.
- Dua Arah dalam Harmoni: Keunikan Istiqlal terletak pada desainnya yang menghadap dua arah, kiblat dan Monas. Hal ini mencerminkan filosofi Jawa tentang pusat pemerintahan yang ideal, terdiri dari alun-alun (Monas), keraton (Istana Negara), pasar (Pasar Tanah Abang), dan rumah ibadah (Masjid Istiqlal).
- Gagasan dari Ulama Terkemuka: Ide pembangunan Istiqlal dicetuskan oleh Menteri Agama RI pertama, KH. Wahid Hasyim, bersama sejumlah ulama pada tahun 1953, sebagai wujud cita-cita memiliki masjid kebanggaan nasional setelah kemerdekaan.
- Arsitek Non-Muslim yang Visioner: Friedrich Silaban, seorang arsitek Kristen Protestan, memenangkan sayembara desain Istiqlal pada tahun 1955. Karyanya mencerminkan pemahaman mendalam tentang arsitektur Islam dan iklim Indonesia, tanpa meniru bangunan lain.
- Simbol Kerukunan Umat Beragama: Lokasi Istiqlal yang berhadapan dengan Gereja Katedral merupakan simbol toleransi dan kerukunan antarumat beragama di Indonesia, gagasan yang dicetuskan langsung oleh Presiden Soekarno.
- Filosofi dalam Setiap Detail: Desain Istiqlal sarat dengan simbolisme Islam dan kemerdekaan Indonesia. Kubah berdiameter 45 meter melambangkan tahun kemerdekaan, 12 tiang penopang sesuai tanggal kelahiran Nabi Muhammad SAW, dan lima lantai mewakili rukun Islam, jumlah shalat wajib, dan Pancasila.
- Perjalanan Panjang Pembangunan: Pembangunan Istiqlal memakan waktu 17 tahun dan sempat terhenti akibat situasi politik yang tidak stabil. Namun, semangat gotong royong dan dukungan dari berbagai pihak akhirnya mewujudkan masjid ini.
- Terowongan Bawah Tanah Misterius: Di bawah Istiqlal terdapat terowongan bawah tanah peninggalan Belanda yang dulunya berfungsi sebagai jalur pelarian. Meskipun kini ditutup untuk keamanan, keberadaannya menambah daya tarik sejarah masjid ini.
- Masjid Ramah Lingkungan: Masjid Istiqlal dinobatkan sebagai green mosque atau rumah ibadah ramah lingkungan pertama di dunia oleh International Finance Corporation (IFC) pada 2022. Pengelolaan air yang berkelanjutan dan pemanfaatan energi matahari menjadi faktor utama penghargaan ini.
Masjid Istiqlal bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga cerminan sejarah, budaya, dan kerukunan bangsa Indonesia. Kehadiran Prabowo dan Gibran pada shalat Idul Fitri semakin menegaskan peran penting masjid ini sebagai simbol persatuan dan kebanggaan nasional.