Jembatan Penghubung Vital di Nias Barat Ambruk Akibat Banjir, Gubernur Sumut Pernah Tinjau Saat Kampanye

Jembatan di Nias Barat Ambruk, Akses Vital Terputus

Sebuah peristiwa alam yang mengkhawatirkan terjadi di Kabupaten Nias Barat, Sumatera Utara. Jembatan utama yang menjadi akses vital penghubung antar wilayah ambruk pada Rabu, 5 Maret 2025, akibat diterjang banjir bandang Sungai Noyo. Kejadian ini mengakibatkan terputusnya jalur transportasi dan distribusi barang, berdampak signifikan terhadap perekonomian dan kesejahteraan masyarakat setempat. Kerusakan jembatan, yang mencapai 60 meter dari total panjang 90 meter, menyebabkan tiang penyangga tengah roboh dan bagian lantai jembatan hanyut terbawa arus deras. Kondisi ini membuat jembatan tersebut tidak dapat dilalui oleh kendaraan roda dua maupun roda empat.

Insiden ini semakin diperparah mengingat jembatan tersebut merupakan akses utama menuju Nias Barat, menghubungkannya dengan Kabupaten Nias dan Kota Gunungsitoli. Putusnya akses ini menimbulkan gangguan signifikan pada mobilitas masyarakat, distribusi barang dan jasa, serta akses terhadap pendidikan dan pelayanan kesehatan. Bupati Nias Barat, Ellyunus Waruwu, telah mengkonfirmasi hal tersebut dan mengungkapkan bahwa pihaknya tengah berupaya untuk membangun jembatan sementara guna memastikan akses minimal bagi masyarakat. Upaya koordinasi juga dilakukan dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara untuk mendapatkan bantuan dan dukungan dalam penanganan bencana ini, mengingat jembatan tersebut berada di bawah wewenang provinsi.

Gubernur Sumut Pernah Tinjau Jembatan Sebelum Ambruk

Menariknya, Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, diketahui pernah meninjau jembatan tersebut pada Sabtu, 2 November 2024, saat melakukan kampanye Pilgub Sumut 2024. Bupati Ellyunus Waruwu membenarkan hal ini kepada awak media. Pada saat kunjungan tersebut, Gubernur Nasution berjalan di atas jembatan yang kala itu masih berdiri kokoh, meskipun tampak sederhana dengan konstruksi papan dan balok.

Dampak Luapan Sungai: Jembatan dan Rumah Warga Terendam

Selain ambruknya jembatan di Desa Tuwuna, Kecamatan Mandrehe, hujan deras yang terus mengguyur Kabupaten Nias Barat juga menyebabkan luapan Sungai Moroo di Desa Lolohia, Kecamatan Mandrehe Barat. Delapan rumah warga terendam banjir dengan ketinggian air mencapai sekitar 50 cm. Untungnya, berdasarkan keterangan dari Kasi Humas Polres Nias, Aipda M Motivasi Gea, banjir sudah mulai surut dan saat ini kendaraan roda dua dan empat sudah bisa melintas kembali. Namun, pihak kepolisian tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi hujan susulan dan banjir berikutnya. Polisi juga telah menyediakan jalur alternatif bagi warga untuk dapat tetap beraktivitas. Jalur alternatif tersebut antara lain:

  • Jalur kendaraan roda dua dari Simpang Doli-Hilimayo-Kecamatan Botomuzoi-Simpang Botombawo.
  • Jalur roda dua dan roda empat melalui Simpang Lahomi menuju Kecamatan Lolowau Kabupaten Nias Selatan, lalu menuju ke Desa Duria, Kecamatan Lolofitu Moi.

Polisi juga berkoordinasi dengan dinas terkait untuk penanganan lebih lanjut, khususnya perbaikan jembatan dan penanggulangan dampak banjir.

Prioritas Pemulihan dan Pencegahan Bencana

Peristiwa ini menyoroti pentingnya infrastruktur yang kokoh dan tangguh menghadapi bencana alam, terutama di daerah-daerah rawan bencana seperti Nias Barat. Kejadian ini juga menggarisbawahi perlunya peningkatan sistem peringatan dini dan mitigasi bencana untuk meminimalisir dampak kerugian jiwa dan harta benda di masa mendatang. Pemulihan infrastruktur yang cepat dan tepat menjadi prioritas utama untuk memulihkan aksesibilitas dan perekonomian masyarakat Nias Barat.