Tradisi Ziarah Kubur Dominasi Hari Pertama Lebaran di Jakarta
Tradisi Ziarah Kubur Awali Perayaan Idul Fitri di Jakarta
Suasana khidmat terasa di berbagai Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Jakarta pada hari pertama Idul Fitri 1446 H, Senin (31/3/2025). Alih-alih langsung bersilaturahmi, banyak warga memilih untuk berziarah ke makam keluarga terlebih dahulu, sebagai bentuk penghormatan dan doa bagi para leluhur.
Taman Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir menjadi salah satu lokasi yang dipadati peziarah sejak pagi hari. Udin, seorang warga yang ditemui di TPU tersebut, mengungkapkan bahwa ziarah kubur adalah prioritas utama baginya di hari Lebaran. "Iya, ini kewajiban utama. Kalau sudah ziarah, mau pergi ke mana pun jadi lebih tenang," ujarnya.
Ziarah kubur, menurut Udin, menjadi pengingat akan kematian dan pentingnya mempersiapkan diri. "Ini mengingatkan kita bahwa kita juga akan menyusul. Jadi, ziarah kubur ini jangan sampai terlewat," imbuhnya.
Senada dengan Udin, Rini (50), warga Radio Dalam, Jakarta Selatan, juga menuturkan bahwa ziarah kubur adalah tradisi yang diwariskan oleh ibunya. "Dulu, sebelum ibu meninggal, beliau selalu mengajak kami ke makam bapak dulu sebelum bersilaturahmi ke tetangga," kenang Rini.
Kini, setelah kedua orang tuanya tiada, Rini tetap menjalankan tradisi tersebut. "Sekarang bapak dan mama sudah tidak ada, ya sudah, saya mengikuti ajaran mereka. Orang tua dulu, baru tetangga. Jangan anggap mereka sudah tidak ada," tuturnya dengan haru.
Tradisi ziarah kubur pada hari Lebaran ini menunjukkan betapa pentingnya nilai-nilai kekeluargaan dan penghormatan terhadap leluhur dalam masyarakat Indonesia. Di tengah modernisasi dan kesibukan sehari-hari, tradisi ini tetap lestari dan menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Idul Fitri.
Makna Ziarah Kubur di Hari Lebaran
Ziarah kubur di hari Lebaran bukan sekadar tradisi, tetapi juga memiliki makna yang mendalam:
- Menghormati dan mendoakan leluhur: Ziarah kubur adalah cara untuk menghormati dan mendoakan anggota keluarga yang telah meninggal dunia. Doa-doa yang dipanjatkan diharapkan dapat memberikan ketenangan dan keberkahan bagi mereka di alam kubur.
- Mengingat kematian: Ziarah kubur menjadi pengingat bahwa setiap manusia akan mengalami kematian. Hal ini mendorong kita untuk lebih mempersiapkan diri dan berbuat baik selama hidup di dunia.
- Mempererat tali silaturahmi: Ziarah kubur seringkali menjadi momen untuk berkumpul bersama keluarga besar dan mempererat tali silaturahmi.
- Menjaga tradisi: Ziarah kubur adalah tradisi yang telah diwariskan secara turun-temurun. Dengan melestarikannya, kita turut menjaga nilai-nilai budaya dan kearifan lokal.
Di tengah hiruk pikuk perayaan Lebaran, ziarah kubur menjadi momen refleksi dan pengingat akan pentingnya nilai-nilai spiritual dan kekeluargaan. Tradisi ini diharapkan dapat terus dilestarikan oleh generasi mendatang.