Sinergi Kementerian PUPR dan ESDM Digenjot: Integrasi Infrastruktur Energi untuk Perumahan Subsidi Jadi Fokus

markdown Jakarta, [Tanggal] – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Maruarar Sirait, memanfaatkan momen open house yang diselenggarakan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, untuk membahas potensi sinergi antara kedua kementerian. Pertemuan yang berlangsung di kediaman Bahlil di Jakarta Selatan pada hari pertama Idul Fitri 1446 Hijriah ini, memfokuskan pembahasan pada integrasi infrastruktur energi, khususnya listrik dan gas, dalam proyek-proyek perumahan subsidi.

Maruarar Sirait, yang akrab disapa Ara, menyampaikan bahwa perbincangan dengan Menteri Bahlil sangat konstruktif, terutama dalam merumuskan strategi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembangunan perumahan subsidi. Salah satu poin utama yang dibahas adalah mengenai penataan jaringan energi, termasuk listrik dan gas, yang terintegrasi sejak awal perencanaan perumahan.

"Bagaimana kita memastikan bahwa setiap perumahan, terutama perumahan subsidi, sudah memiliki akses terhadap jaringan listrik dan gas yang memadai? Ini adalah kunci untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mengurangi biaya hidup mereka," ujar Ara kepada awak media usai pertemuan.

Ide yang muncul dari diskusi tersebut adalah penerapan sistem jaringan listrik dan gas bawah tanah untuk perumahan subsidi. Konsep ini, menurut Ara, akan memberikan beberapa keuntungan signifikan:

  • Estetika Lingkungan: Dengan jaringan bawah tanah, kawasan perumahan akan terlihat lebih rapi dan teratur, bebas dari kabel dan pipa yang berseliweran.
  • Keamanan: Mengurangi risiko gangguan dan bahaya yang disebabkan oleh jaringan listrik dan gas di atas tanah, seperti korsleting atau kebocoran.
  • Efisiensi Lahan: Membebaskan ruang di atas tanah untuk fasilitas umum, ruang terbuka hijau, dan infrastruktur lainnya.

Ara menambahkan bahwa Menteri Bahlil memberikan masukan agar Kementerian PUPR mempersiapkan lahan yang cukup luas untuk pilot project perumahan subsidi dengan sistem jaringan energi bawah tanah. Saat ini, Kementerian PUPR sedang menjajaki beberapa lokasi potensial, salah satunya di wilayah Banten.

"Kami sedang mencari lokasi yang ideal, yang memungkinkan kita untuk menerapkan konsep ini secara optimal. Banten menjadi salah satu opsi yang menarik karena potensi pengembangan wilayahnya yang cukup besar," jelas Ara.

Inisiatif ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk tidak hanya menyediakan perumahan yang terjangkau, tetapi juga memastikan bahwa perumahan tersebut dilengkapi dengan infrastruktur yang modern, aman, dan ramah lingkungan. Integrasi infrastruktur energi sejak awal perencanaan diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi kualitas hidup masyarakat berpenghasilan rendah.

Selain Maruarar Sirait, open house yang digelar Bahlil Lahadalia juga dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi negara dan tokoh penting lainnya, termasuk Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani, Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PT Pertamina Simon Aloysius Mantiri, dan Presiden Direktur PT Indika Energy Tbk Arsyad Rasjid. Kehadiran para tokoh ini menunjukkan pentingnya sinergi antar sektor dalam mewujudkan pembangunan nasional yang berkelanjutan.