Tragedi Bangkok: Investigasi Mendalam Runtuhnya Gedung Pencakar Langit Pasca-Gempa, Dugaan Penggunaan Baja Ilegal Mencuat

Investigasi Mendalam Runtuhnya Gedung Pencakar Langit di Bangkok Pasca-Gempa

Bangkok, Thailand – Sebuah tragedi mengguncang Bangkok ketika sebuah gedung pencakar langit yang masih dalam tahap pembangunan ambruk setelah gempa bumi berkekuatan 7,7 skala Richter mengguncang wilayah tersebut. Insiden ini memicu investigasi mendalam oleh pemerintah Thailand untuk mengungkap penyebab pasti runtuhnya bangunan tersebut, yang menjadi satu-satunya struktur yang mengalami kerusakan fatal di tengah gempa yang melanda.

Dugaan Penggunaan Baja di Bawah Standar

Fokus utama penyelidikan saat ini adalah dugaan penggunaan material konstruksi yang tidak memenuhi standar, khususnya baja. Laporan awal dari lokasi kejadian menunjukkan adanya indikasi penggunaan baja berkualitas rendah di antara puing-puing bangunan setinggi 30 lantai tersebut. Kementerian Perindustrian Thailand telah mengambil langkah cepat dengan melakukan analisis lebih lanjut untuk mengkonfirmasi temuan awal ini.

"Kami sangat prihatin dengan kemungkinan penggunaan baja di bawah standar dalam proyek pembangunan ini," ujar Menteri Perindustrian Thailand, Akanat Promphan. Kementeriannya telah menutup tujuh pabrik dalam enam bulan terakhir karena memproduksi baja di bawah standar dan menyita aset senilai 360 juta baht (sekitar Rp 176 miliar).

Upaya Penyelamatan dan Evakuasi

Sementara itu, tim penyelamat terus berjuang untuk mencari dan menyelamatkan sekitar 75 orang yang diyakini masih terjebak di bawah reruntuhan. Gedung yang runtuh tersebut rencananya akan menjadi kantor bagi Badan Pemeriksa Keuangan Thailand. Pembangunan proyek ini melibatkan perusahaan patungan antara perusahaan konstruksi dari China dan Thailand.

Investigasi Komprehensif

Pemerintah Thailand telah mengumumkan penyelidikan komprehensif terhadap insiden ini, yang mencakup:

  • Rencana konstruksi: Meninjau kembali desain dan perencanaan bangunan untuk mengidentifikasi potensi kesalahan struktural.
  • Standar material: Memastikan bahwa semua material yang digunakan, terutama baja, memenuhi standar kualitas yang ditetapkan.
  • Prosedur keamanan: Menyelidiki apakah protokol keselamatan telah diikuti dengan benar selama proses konstruksi.

Duta Besar China untuk Thailand, Han Zhinqiang, menyatakan kesiapan China untuk bekerja sama penuh dalam proses investigasi ini. Hal ini menunjukkan komitmen untuk mengungkap kebenaran di balik tragedi tersebut.

Peringatan dari Organisasi Anti-Korupsi

Organisasi Anti-Korupsi Thailand mengungkapkan bahwa mereka telah menyampaikan kekhawatiran mengenai proyek ini kepada kantor audit sebelum kejadian. Kekhawatiran tersebut mencakup penundaan konstruksi, kekurangan pekerja, dan potensi penyelewengan anggaran. Pemerintah bahkan sempat mengancam akan membatalkan proyek tersebut pada bulan Januari karena keterlambatan yang signifikan.

Dampak Gempa Bumi

Gempa bumi berkekuatan 7,7 skala Richter yang berpusat di Myanmar tengah pada hari Jumat (28/3) lalu, getarannya terasa hingga negara-negara tetangga, termasuk Thailand. Meskipun banyak gedung pencakar langit di Bangkok berguncang hebat, hanya satu gedung ini yang runtuh total. Fenomena ini menimbulkan pertanyaan tentang kualitas konstruksi dan ketahanan bangunan terhadap gempa.

Spekulasi Para Ahli

Para ahli dari Dewan Insinyur yang membantu pemerintah dalam melakukan survei terhadap bangunan-bangunan di sekitar Bangkok menduga bahwa runtuhnya gedung tersebut mungkin disebabkan oleh kombinasi faktor, termasuk material yang tidak aman atau perencanaan konstruksi yang buruk.

"Sangat aneh bahwa tidak ada bangunan lain yang mengalami hal serupa. Bahkan gedung-gedung tinggi lain yang sedang dibangun, tidak runtuh," kata anggota Dewan Insinyur Thailand, Anek Siripanichgorn.

Langkah Selanjutnya

Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra telah menginstruksikan badan-badan pemerintah untuk menyelesaikan penyelidikan penyebab runtuhnya gedung dalam waktu satu minggu. Hasil investigasi ini diharapkan dapat memberikan jawaban yang jelas dan mencegah kejadian serupa di masa depan.

Investigasi ini akan membuka pengujian sampel secara terbuka. Setelah pengujian, yang mendeteksi beberapa baja di bawah standar dalam sebagian kecil sampel, para pejabat menekankan masih terlalu dini untuk mengatakan apakah bahan-bahan tersebut berperan dalam keruntuhan gedung.

"Kami harus mengumpulkan lebih banyak sampel untuk melakukan lebih banyak pengujian setelah kami dapat (memperoleh akses)," salah seorang pejabat, Nontichai Likitaporn, dalam konferensi pers.