Tragedi Mudik Lebaran di Aceh: Delapan Nyawa Melayang Akibat Kelelahan dan Kantuk

Arus Mudik Lebaran di Aceh Berakhir dengan Duka: Delapan Pemudik Meninggal Dunia

BANDA ACEH – Perayaan Idul Fitri tahun ini di Aceh diwarnai dengan kesedihan mendalam. Selama periode arus mudik Lebaran, dari tanggal 26 hingga 31 Maret 2025, dilaporkan delapan orang meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas. Data ini diungkapkan oleh pihak kepolisian, menambah catatan kelam perjalanan mudik di wilayah tersebut.

Selain korban jiwa, sebanyak 35 pemudik lainnya mengalami luka ringan akibat serangkaian kecelakaan yang terjadi. Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Aceh, Kombes Pol M Iqbal Alqudusy, menjelaskan bahwa selama periode tersebut, tercatat total 24 kejadian kecelakaan lalu lintas yang melibatkan para pemudik.

"Dari total kejadian tersebut, delapan orang dinyatakan meninggal dunia, delapan mengalami luka berat, dan 35 lainnya menderita luka ringan," ungkap Kombes Pol M Iqbal Alqudusy kepada wartawan pada hari Selasa, 1 April 2025.

Kombes Pol M Iqbal Alqudusy menambahkan, perhatian khusus diberikan pada jalur tol, di mana sejak dimulainya Operasi Ketupat Seulawah 2025, telah terjadi empat kecelakaan. Meskipun tidak ada korban jiwa di jalan tol, tiga orang dilaporkan mengalami luka ringan.

Analisis dari pihak kepolisian menunjukkan bahwa faktor utama penyebab kecelakaan selama periode mudik ini adalah kondisi fisik pengemudi. Sekitar 30 persen kecelakaan disebabkan oleh pengemudi yang mengantuk dan kelelahan. Hal ini menjadi perhatian serius mengingat potensi bahaya yang ditimbulkan oleh pengemudi yang tidak fit saat berkendara.

Kombes Pol M Iqbal Alqudusy mengimbau kepada seluruh pengusaha transportasi umum untuk memastikan ketersediaan sopir cadangan, terutama untuk perjalanan jarak jauh. Hal ini bertujuan untuk menghindari pengemudi yang kelelahan dan meminimalkan risiko kecelakaan.

Bagi para pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi, Kombes Pol M Iqbal Alqudusy menekankan pentingnya istirahat yang cukup sebelum memulai perjalanan. Jika merasa mengantuk di tengah perjalanan, sangat disarankan untuk beristirahat di rest area yang telah disediakan di berbagai pos pengamanan di seluruh wilayah Aceh.

"Kami mengimbau kepada seluruh pemudik untuk selalu berhati-hati saat berkendara. Hindari kecepatan tinggi, terutama saat kondisi cuaca buruk seperti hujan deras," pungkas Kombes Pol M Iqbal Alqudusy.

Tragedi ini menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya keselamatan dalam perjalanan. Kelelahan dan kantuk adalah musuh utama pengemudi, dan mengabaikannya dapat berakibat fatal. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua agar lebih memperhatikan keselamatan diri dan orang lain saat berkendara.

Imbauan Keselamatan Berkendara Selama Mudik Lebaran

  • Istirahat Cukup: Pastikan untuk beristirahat yang cukup sebelum memulai perjalanan jauh. Hindari mengemudi dalam kondisi mengantuk atau kelelahan.
  • Sopir Cadangan: Bagi pengusaha transportasi umum, sediakan sopir cadangan untuk menghindari kelelahan pada pengemudi.
  • Manfaatkan Rest Area: Jika merasa mengantuk saat berkendara, segera beristirahat di rest area terdekat.
  • Hati-hati Saat Berkendara: Selalu berhati-hati saat berkendara dan patuhi rambu lalu lintas.
  • Hindari Kecepatan Tinggi: Hindari kecepatan tinggi, terutama saat kondisi cuaca buruk.

Dengan mengikuti imbauan ini, diharapkan perjalanan mudik Lebaran dapat berjalan dengan aman dan lancar, serta terhindar dari kejadian yang tidak diinginkan.