Erupsi Gunung Marapi: Dentuman Mengguncang Sumatera Barat, Status Waspada Diberlakukan
Erupsi Gunung Marapi: Dentuman Mengguncang Sumatera Barat, Status Waspada Diberlakukan
Padang, Sumatera Barat - Gunung Marapi kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya dengan erupsi yang terjadi pada Selasa malam (1/4/2025), menimbulkan kepanikan di kalangan warga sekitar. Erupsi yang terjadi sekitar pukul 22.33 WIB tersebut menghasilkan suara dentuman keras yang terdengar hingga ke wilayah Bukittinggi, menyebabkan getaran pada kaca-kaca jendela rumah warga.
"Dentumannya keras sekali hingga terdengar ke Bukittinggi," ujar Rudi (42), seorang warga Bukittinggi, saat dihubungi. Sementara itu, Evi (39), warga Kecamatan X Koto Tanah Datar yang tinggal di kaki Gunung Marapi, mengungkapkan bahwa dentuman tersebut sangat kuat hingga membuat kaca jendelanya bergetar.
Menurut Teguh Purnomo, petugas Pos Pengamat Gunung Api (PGA), erupsi Marapi terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30,6 mm dan durasi 34 detik. Meskipun kolom abu tidak teramati karena tertutup kabut, erupsi ini cukup signifikan untuk meningkatkan kewaspadaan.
Status Waspada dan Imbauan Keselamatan
Saat ini, Gunung Marapi berada pada status Level II atau waspada. Pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk tidak mendekati dan beraktivitas dalam radius 3 kilometer dari kawah gunung. Selain itu, masyarakat yang tinggal di sekitar lembah atau aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi diimbau untuk selalu waspada terhadap potensi bahaya lahar, terutama saat musim hujan.
"Kami mengimbau masyarakat yang tinggal di sekitar lembah atau aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi selalu waspada terhadap potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi, terutama di saat musim hujan," kata Teguh.
Berikut adalah imbauan resmi dari pihak berwenang:
- Zona Bahaya: Tidak beraktivitas dalam radius 3 kilometer dari kawah Gunung Marapi.
- Waspada Lahar: Masyarakat yang tinggal di sekitar aliran sungai yang berhulu di Gunung Marapi agar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi lahar, terutama saat hujan.
- Gunakan Masker: Jika terjadi hujan abu, gunakan masker untuk melindungi pernapasan.
Belajar dari Pengalaman Lalu
Erupsi ini mengingatkan kita pada kejadian tragis sebelumnya. Pada 3 Desember 2023, erupsi Gunung Marapi menewaskan 23 pendaki. Kemudian, banjir lahar pada 11 Mei 2024 menyebabkan 60 warga di Tanah Datar, Agam, dan Padang Pariaman kehilangan nyawa. Pengalaman pahit ini harus menjadi pelajaran berharga untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan mitigasi bencana.
Pemerintah daerah dan instansi terkait diharapkan untuk terus memantau aktivitas Gunung Marapi dan memberikan informasi terkini kepada masyarakat. Sosialisasi mengenai jalur evakuasi dan tindakan yang harus diambil saat terjadi erupsi juga perlu ditingkatkan. Keselamatan warga harus menjadi prioritas utama.
Tindakan yang harus dilakukan
Berikut adalah tindakan yang harus dilakukan warga
- Siapkan Tas Siaga Bencana: Isi dengan air, makanan, obat-obatan, pakaian ganti, dan dokumen penting.
- Ketahui Jalur Evakuasi: Pelajari jalur evakuasi terdekat dan tempat pengungsian yang aman.
- Pantau Informasi: Ikuti perkembangan informasi dari sumber-sumber resmi seperti BPBD dan BMKG.
- Laporkan Kejadian: Jika melihat atau mengalami kejadian yang membahayakan, segera laporkan kepada pihak berwenang.
Dengan meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan, diharapkan dampak buruk dari erupsi Gunung Marapi dapat diminimalkan. Solidaritas dan kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan relawan sangat dibutuhkan dalam menghadapi potensi bencana ini.