Aktivitas Vulkanik Meningkat: Gunung Dukono Catatkan Ratusan Letusan dalam Sehari
Gunung Dukono Bergejolak: Ratusan Letusan Terjadi dalam 24 Jam Terakhir
HALMAHERA UTARA - Gunung Dukono, yang terletak di Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik yang signifikan. Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Dukono melaporkan terjadinya 268 letusan dalam kurun waktu 24 jam, terhitung sejak pukul 00.00 hingga 24.00 WIT pada hari Selasa, 1 April 2025.
Sarjan Roboke, Kepala PGA Dukono, menyampaikan bahwa ratusan letusan tersebut terpantau terjadi di puncak kawah gunung. Tinggi kolom abu yang dihasilkan bervariasi antara 500 hingga 1.900 meter di atas puncak kawah, dengan warna asap didominasi putih dan kelabu.
Detail Aktivitas Letusan
Berdasarkan pengamatan visual, aktivitas kawah permukaan Gunung Dukono terlihat jelas dengan intensitas 0-II kabut. Asap putih kelabu tebal membubung tinggi, mencapai 500 hingga 1.900 meter. Tekanan asap tergolong lemah hingga sedang, dengan kecenderungan arah condong ke selatan dan barat daya.
Secara rinci, aktivitas kegempaan Gunung Dukono mencatat:
- 268 kali gempa letusan dengan amplitudo 6-34 milimeter dan durasi 30,7-307,64 detik.
- 3 kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 17-34 milimeter, S-P: 18,4-32,98 detik, dan durasi 81,5-83,78 detik.
- Tremor menerus atau microtremor terekam dengan amplitudo 1-5 milimeter, dominan 2 milimeter.
Status Waspada dan Rekomendasi Keselamatan
Saat ini, tingkat aktivitas Gunung Dukono berada pada level II atau waspada. Mengingat potensi bahaya yang ditimbulkan, PGA Dukono mengeluarkan rekomendasi tegas kepada masyarakat di sekitar gunung dan para pengunjung/wisatawan untuk:
- Tidak beraktivitas dalam radius 4 kilometer dari kawah Malupang Warirang.
- Menghindari pendakian dan mendekati area kawah.
Ancaman Abu Vulkanik
Gunung Dukono, yang tergolong tipe strato, secara periodik menghasilkan abu vulkanik saat erupsi. Sebaran abu vulkanik sangat dipengaruhi oleh arah dan kecepatan angin pada saat kejadian.
"Sebaran abu mengikuti arah dan kecepatan angin, sehingga area landaan abunya tidak tetap," jelas Sarjan Roboke.
Masyarakat di sekitar Gunung Dukono diimbau untuk selalu:
- Menyediakan masker atau penutup hidung dan mulut.
- Menggunakan masker saat dibutuhkan untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernapasan.