Okupansi Hotel di Bengkulu Terkoreksi Saat Libur Lebaran 2025, PHRI Ungkap Faktor Penyebab

BENGKULU - Sektor perhotelan di Bengkulu menghadapi tantangan signifikan pada libur Lebaran 2025. Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Bengkulu mencatat penurunan tingkat hunian hotel hingga 20 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan ini menjadi perhatian serius bagi pelaku industri pariwisata di daerah tersebut.

Sekretaris PHRI Daerah Bengkulu, Arif Wahyudi, menjelaskan bahwa peningkatan hunian hotel baru terasa pada H+3 Lebaran. Meskipun demikian, tren menunjukkan bahwa tingkat hunian maksimal hanya akan mencapai 80 persen dan diperkirakan bertahan hingga Sabtu, 5 April 2025. Data ini kontras dengan Lebaran 2024, di mana tingkat hunian hotel mampu mencapai 90 persen.

"Kami melihat ada penurunan sekitar 20 persen pada tingkat hunian hotel saat Lebaran 2025 dibandingkan tahun lalu," ujar Arif Wahyudi, Rabu (2/4/2025).

Arif menjelaskan bahwa peningkatan hunian hotel mulai terlihat setelah hari ketiga Lebaran, seiring dengan meningkatnya aktivitas wisata di berbagai destinasi populer di Bengkulu. Wisatawan, baik dari dalam maupun luar daerah, mulai mengunjungi tempat-tempat menarik seperti pantai, Benteng Marlborough, dan objek wisata lainnya.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penurunan:

PHRI Daerah Bengkulu mengidentifikasi beberapa faktor yang berkontribusi terhadap penurunan tingkat hunian hotel, sejalan dengan tren yang terjadi secara nasional:

  • Kondisi Perekonomian: Melambatnya pertumbuhan ekonomi secara nasional berdampak langsung pada daya beli masyarakat, termasuk alokasi dana untuk perjalanan mudik dan liburan.
  • Perubahan Pola Perjalanan: Masyarakat mungkin lebih memilih opsi akomodasi alternatif seperti rumah saudara, sewa apartemen, atau penginapan non-hotel lainnya untuk menghemat biaya.
  • Faktor Eksternal: Faktor-faktor lain seperti kondisi cuaca buruk atau isu-isu keamanan juga dapat mempengaruhi keputusan wisatawan untuk bepergian.

Dampak pada Sektor Perhotelan Bengkulu:

Penurunan tingkat hunian hotel ini tentu berdampak pada pendapatan dan keberlangsungan bisnis perhotelan di Bengkulu. PHRI mencatat bahwa saat ini terdapat 114 hotel yang menjadi anggota, termasuk 16 hotel berbintang dengan total kamar mencapai 1.000 unit. Sektor perhotelan ini menyerap tenaga kerja setidaknya 700 orang.

Upaya Mitigasi dan Strategi ke Depan:

Guna mengatasi tantangan ini, PHRI Daerah Bengkulu bersama dengan pemerintah daerah dan pelaku industri pariwisata lainnya perlu berkolaborasi untuk:

  • Meningkatkan Promosi Pariwisata: Mengintensifkan promosi destinasi wisata Bengkulu melalui berbagai platform, termasuk media sosial, website pariwisata, dan kerjasama dengan agen perjalanan.
  • Menawarkan Paket Wisata Menarik: Mengembangkan paket wisata yang lebih terjangkau dan menarik bagi berbagai segmen pasar, termasuk keluarga, kelompok, dan wisatawan individu.
  • Meningkatkan Kualitas Pelayanan: Memastikan standar pelayanan yang tinggi di seluruh hotel dan fasilitas pariwisata untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan citra positif Bengkulu sebagai destinasi wisata.
  • Mengembangkan Produk Wisata Baru: Mengidentifikasi dan mengembangkan potensi wisata baru yang belum tereksplorasi, seperti wisata alam, wisata budaya, dan wisata kuliner.

Dengan strategi yang tepat dan kerjasama yang solid, diharapkan sektor perhotelan di Bengkulu dapat kembali pulih dan berkembang, serta memberikan kontribusi positif bagi perekonomian daerah.