Mentrans Iftitah Salurkan Ribuan Bingkisan Lebaran Prabowo di Rempang, Jamin Transmigrasi Lokal Tanpa Paksaan
Menteri Transmigrasi, M. Iftitah Sulaiman Suryanagara, memanfaatkan momentum Idul Fitri untuk menjalin silaturahmi dengan masyarakat Pulau Rempang, Batam. Kunjungan ini diisi dengan dialog konstruktif dan penyerahan 1.000 bingkisan Lebaran dari Presiden Prabowo Subianto sebagai wujud perhatian dan kepedulian terhadap warga Rempang.
Bingkisan tersebut didistribusikan secara merata kepada seluruh warga, tanpa memandang apakah mereka telah bersedia berpartisipasi dalam program transmigrasi lokal atau masih memiliki preferensi untuk tetap tinggal di lokasi semula. Langkah ini mencerminkan komitmen pemerintah untuk merangkul seluruh elemen masyarakat dan memastikan tidak ada diskriminasi dalam penyaluran bantuan.
Kedatangan Iftitah di Bandara Hang Nadim Batam pada Sabtu (29/3) disambut hangat oleh Walikota Batam, Amsakar Ahmad. Keduanya kemudian bergegas menuju Pasar Kuliner Batam (Pakuba) untuk berinteraksi langsung dengan puluhan warga Rempang yang telah menyatakan kesediaannya untuk direlokasi ke kawasan permukiman Rempang Eco City di Tanjung Banon. Saat ini, mereka ditempatkan sementara di Batam sambil menunggu penyelesaian pembangunan rumah-rumah yang telah dijanjikan.
Dalam dialog tersebut, warga menyampaikan aspirasi terkait kebutuhan fasilitas pendidikan yang memadai bagi anak-anak mereka. Selain itu, mereka juga berharap agar dana kompensasi yang diterima tidak dipotong untuk biaya pembangunan rumah. Iftitah menanggapi aspirasi ini dengan serius dan menjanjikan solusi yang terbaik bagi warga Rempang.
"Pemerintah sedang merencanakan program beasiswa khusus bagi anak-anak transmigran agar mereka dapat melanjutkan pendidikan tinggi di kampus-kampus ternama seperti ITB, IPB, UGM. Pemerintah juga akan menjalin kerjasama dengan rektor dari masing-masing universitas untuk mengembangkan pola perkuliahan di kawasan transmigrasi," ujar Iftitah dalam keterangan tertulis, Rabu (2/4/2025).
Amsakar Ahmad menambahkan bahwa fasilitas pendidikan seperti SD, SMP, dan SMA bagi warga yang direlokasi akan segera diselesaikan pada tahun ini. Ia juga berjanji untuk meninjau kembali aturan terkait pemotongan dana kompensasi yang diterima oleh warga.
Pada sore harinya, Iftitah melanjutkan kunjungannya ke kelurahan Sembulang, Galang, untuk bertemu dengan kelompok warga yang masih menolak program transmigrasi lokal. Meskipun disambut dengan spanduk-spanduk penolakan, Iftitah tetap bersikap ramah dan menyalami warga satu per satu sambil mendengarkan aspirasi mereka. Ia menegaskan bahwa program transmigrasi lokal bersifat sukarela dan tidak ada unsur paksaan.
"Program transmigrasi ini sepenuhnya sukarela. Tidak ada paksaan. Jika ada indikasi pemaksaan, saya siap bertanggung jawab secara hukum. Namun, di sisi lain, warga juga tidak boleh saling memaksa. Jika ada warga yang ingin pindah, jangan diintimidasi. Kita harus saling menghargai pilihan masing-masing," tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Iftitah juga menyerahkan bingkisan Lebaran dari Prabowo kepada warga melalui Lurah setempat.
Pada hari kedua kunjungannya, Iftitah menyempatkan diri untuk mengunjungi warga Pasir Panjang dan berdialog setelah melaksanakan sholat Zuhur berjemaah. Selanjutnya, pada hari ketiga, ia melaksanakan salat Idul Fitri bersama masyarakat kelurahan Sembulang di Masjid Al Fajri.
Dari serangkaian dialog yang dilakukan, Iftitah menyimpulkan bahwa pada umumnya masyarakat Rempang tidak menolak program pembangunan pemerintah secara keseluruhan. Mereka hanya meminta agar ruang hidup mereka dihargai dan dipertimbangkan. Selain itu, fakta di lapangan menunjukkan bahwa ada sebagian masyarakat yang setuju untuk mengikuti program transmigrasi lokal, sementara sebagian lainnya masih menolak.
Rangkuman poin penting dari kunjungan Menteri Transmigrasi ke Rempang:
- Penyerahan 1.000 bingkisan Lebaran dari Prabowo kepada warga Rempang.
- Dialog dengan warga yang pro dan kontra terhadap program transmigrasi lokal.
- Penegasan bahwa program transmigrasi bersifat sukarela dan tanpa paksaan.
- Komitmen pemerintah untuk menyediakan fasilitas pendidikan yang memadai bagi anak-anak transmigran.
- Tinjauan kembali aturan terkait pemotongan dana kompensasi warga.
- Penampungan aspirasi warga terkait ruang hidup dan pembangunan.
Kunjungan ini diharapkan dapat mempererat tali silaturahmi antara pemerintah dan masyarakat Rempang, serta mencari solusi terbaik untuk kemajuan dan kesejahteraan bersama.