Monas Jadi Magnet Libur Lebaran: Nostalgia Pengunjung Ibu Kota di Tengah Modernisasi
Monumen Nasional (Monas), ikon kebanggaan Jakarta, kembali menjadi pusat perhatian selama libur Lebaran 2025. Di antara hiruk pikuk modernisasi kota, Monas tetap menjadi destinasi wisata favorit, bukan hanya bagi wisatawan dari berbagai daerah, tetapi juga bagi warga Jakarta yang ingin bernostalgia dengan kenangan masa kecil.
Bagi sebagian besar pengunjung, Monas bukan sekadar tempat rekreasi. Lebih dari itu, Monas adalah kapsul waktu yang membawa mereka kembali ke masa lalu. Efri, seorang warga Kemayoran, Jakarta Pusat, misalnya, mengungkapkan bahwa Monas adalah tempat bermainnya saat kecil. Kini, ia membawa serta anaknya untuk menikmati liburan di tempat yang sama. "Dulu sering banget ke Monas sama teman-teman. Sekarang anak yang minta, ya sudah, saya temani," ujarnya.
Namun, Efri mengakui terkejut dengan perubahan yang terjadi di Monas. Dulu, pedagang kaki lima bebas berjualan di dalam kawasan Monas. Sekarang, situasinya berbeda. Penertiban pedagang membuat kawasan Monas terlihat lebih rapi, tetapi juga sedikit mengurangi kesan meriah yang dulu melekat. "Untung tadi sudah makan di rumah. Saya kira masih sama seperti dulu, banyak yang jualan di dalam," katanya.
Tantangan lain yang dihadapi pengunjung adalah antrean panjang untuk bisa naik ke puncak Monas. Efri berharap bisa merasakan pengalaman baru di puncak Monas yang telah banyak mengalami perubahan. "Pengin lihat perbedaannya. Dulu kan biasa saja. Sekarang sudah banyak yang direnovasi, jadi penasaran," ungkapnya.
Senada dengan Efri, Ria, seorang warga Citayam, Depok, juga memiliki kenangan indah tentang Monas. Dulu, saat masih tinggal di Tanah Abang, Jakarta Pusat, Monas menjadi tempat rekreasi favoritnya bersama teman-teman. Kini, ia datang ke Monas atas permintaan cucunya yang penasaran dengan monumen tersebut.
"Cucu saya yang minta ke sini. Saya sudah lama tidak ke sini," ujar Ria. Ia tiba di Monas sejak pukul 10.30 WIB, tetapi baru mendapat giliran naik ke puncak Monas pada pukul 16.00 WIB. Untuk mengisi waktu, Ria menggelar tikar di taman dan menikmati bekal makanan yang dibawanya dari rumah bersama keluarga. "Bawa nasi bakar, ayam, sama kue Lebaran," katanya.
Kunjungan ke Monas selama libur Lebaran ini menjadi bukti bahwa Monas tetap relevan dan dicintai oleh masyarakat. Di tengah gempuran tempat wisata modern, Monas tetap mampu menawarkan pengalaman yang unik dan berkesan, yaitu perpaduan antara nostalgia masa lalu dan modernitas masa kini.
Tips Mengunjungi Monas Saat Libur Lebaran:
- Datang lebih awal: Hindari antrean panjang dengan tiba di Monas sebelum jam operasional dimulai.
- Bawa bekal makanan dan minuman: Mengingat terbatasnya pilihan makanan dan minuman di dalam kawasan Monas, sebaiknya bawa bekal sendiri.
- Siapkan alas duduk: Bawa tikar atau alas duduk untuk bersantai di taman sambil menunggu giliran naik ke puncak Monas.
- Gunakan transportasi umum: Hindari kemacetan dengan menggunakan transportasi umum seperti KRL atau Transjakarta.
- Jaga kebersihan: Bantu menjaga kebersihan Monas dengan tidak membuang sampah sembarangan.
Monas bukan hanya sekadar monumen, tetapi juga simbol sejarah dan kebanggaan bangsa. Mari kita jaga dan lestarikan Monas sebagai warisan untuk generasi mendatang.