Memulai Hari dengan Berkah: Doa dan Adab Berpakaian dalam Perspektif Islam

Mengawali Aktivitas dengan Doa: Adab Berpakaian Menurut Ajaran Islam

Dalam Islam, setiap aktivitas, bahkan hal sesederhana mengenakan pakaian, dianjurkan untuk diawali dengan doa. Doa berpakaian bukan sekadar tradisi, melainkan wujud syukur atas nikmat Allah SWT yang telah memberikan kita perlindungan dan menutup aurat. Praktik ini selaras dengan firman Allah dalam Surah Al-Mu'min ayat 60, yang menekankan pentingnya berdoa dan memohon kepada-Nya.

"Dan Tuhanmu berfirman: 'Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.'" (QS. Al-Mu'min: 60)

Ayat ini menjadi landasan bahwa doa adalah sarana komunikasi langsung antara hamba dan Sang Pencipta. Memulai aktivitas dengan doa, termasuk berpakaian, merupakan bentuk pengakuan akan kebesaran Allah dan ketergantungan kita kepada-Nya.

Lafadz Doa Berpakaian dan Artinya

Berikut adalah doa yang dianjurkan untuk dibaca saat mengenakan pakaian:

اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِهِ وَخَيْرَ مَاهُوَ لَهُ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهِ وَشَرِّ مَا هُوَ لَهُ

Arab Latin: Allahumma inni as'aluka min khairihiiwa khairi ma huwa lahu, wa 'audzu bika min syarrihi wa syarri ma huwalah

Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu kebaikan dari pakaian ini dan kebaikan yang ada padanya, dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukan pakaian ini dan keburukan yang ada padanya."

Doa ini bukan hanya sekadar rangkaian kata, tetapi juga permohonan agar pakaian yang kita kenakan membawa keberkahan dan menjauhkan kita dari hal-hal buruk. Kita memohon agar pakaian tersebut menjadi sarana untuk berbuat baik dan mendekatkan diri kepada Allah.

Doa Melepas Pakaian

Selain doa saat berpakaian, ada pula doa yang disunnahkan ketika melepas pakaian, sebagai berikut:

بِسْمِ اللهِ الَّذِيْ لَا إِلهَ إِلاَّ هُوَ

Arab Latin: Bismillâhil ladzî lâilâha illâ huwa.

Artinya: "Dengan nama Allah yang tiada tuhan selain Dia."

Doa ini merupakan pengingat bahwa segala aktivitas kita, termasuk melepas pakaian, harus senantiasa dilakukan dengan menyebut nama Allah dan mengingat kebesaran-Nya.

Adab Berpakaian dalam Islam: Lebih dari Sekadar Penutup Tubuh

Islam tidak hanya mengatur tentang doa berpakaian, tetapi juga memberikan pedoman tentang adab berpakaian yang sesuai dengan syariat. Adab-adab ini bertujuan untuk menjaga kehormatan diri, menjauhi perbuatan maksiat, dan mencerminkan identitas seorang Muslim yang taat.

Berikut adalah beberapa adab berpakaian yang perlu diperhatikan:

  • Niatkan Pakaian sebagai Wujud Syukur dan Perlindungan: Pakaian bukan hanya sekadar penutup aurat, tetapi juga wujud syukur atas nikmat Allah. Niatkan pakaian yang kita kenakan sebagai sarana untuk melindungi diri dari perbuatan dosa dan mendekatkan diri kepada-Nya.
  • Menutup Aurat Sesuai Syariat: Pakaian harus menutup aurat dengan sempurna, tidak ketat, dan tidak transparan. Bagi laki-laki, aurat adalah antara pusar hingga lutut, sedangkan bagi perempuan adalah seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Hindari pakaian yang mencolok dan mengundang perhatian yang tidak pantas.
  • Berpakaian Sederhana dan Tidak Berlebihan: Islam mengajarkan kesederhanaan dalam segala hal, termasuk berpakaian. Hindari pakaian yang mewah, mahal, dan berlebihan yang hanya bertujuan untuk pamer dan membanggakan diri. Pilihlah pakaian yang sederhana, nyaman, dan sesuai dengan kemampuan.
  • Menjaga Kebersihan Pakaian: Pakaian yang bersih dan rapi mencerminkan kebersihan hati dan jiwa. Jagalah kebersihan pakaian dengan mencucinya secara teratur dan menyimpannya di tempat yang bersih. Hindari pakaian yang kotor, lusuh, dan berbau tidak sedap.
  • Mengikuti Sunnah Rasulullah SAW: Rasulullah SAW memberikan contoh dalam berpakaian, seperti menyukai pakaian berwarna putih dan memulai memakai pakaian dari sisi kanan. Mengikuti sunnah Rasulullah SAW dalam berpakaian merupakan bentuk cinta dan penghormatan kita kepada beliau.
  • Tidak Menyerupai Lawan Jenis (Tasyabbuh): Laki-laki tidak boleh mengenakan pakaian perempuan, dan sebaliknya. Hal ini bertujuan untuk menjaga identitas gender dan menghindari fitnah. Setiap orang harus berpakaian sesuai dengan kodratnya sebagai laki-laki atau perempuan.
  • Berpakaian Rapi dan Tertata: Perhatikan kerapian pakaian yang kita kenakan. Pastikan kancing terpasang dengan benar, ritsleting tertutup, dan tidak ada bagian yang sobek atau rusak. Letakkan pakaian di tempat yang rapi setelah dipakai agar tidak kusut dan mudah dicari saat dibutuhkan.

Dengan memperhatikan doa dan adab berpakaian dalam Islam, kita tidak hanya menutup aurat dan melindungi diri, tetapi juga menghadirkan keberkahan dalam setiap aktivitas dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Pakaian yang kita kenakan menjadi cerminan identitas seorang Muslim yang taat, berakhlak mulia, dan senantiasa mengingat Allah dalam setiap langkah kehidupannya.