Strategi Antisipasi Arus Balik Lebaran 2025: Polda Lampung Terapkan Sistem Penundaan Terukur dan Skrining Tiket

Polda Lampung Siapkan Strategi Hadapi Puncak Arus Balik Lebaran 2025

Mengantisipasi lonjakan volume kendaraan pada arus balik Lebaran 2025, Polda Lampung telah merancang serangkaian strategi komprehensif, termasuk penerapan sistem penundaan (delay system) yang terukur dan peningkatan efektivitas skrining tiket di berbagai titik strategis.

Inspektur Jenderal Helmy Santika, Kapolda Lampung, menjelaskan bahwa langkah-langkah ini diambil sebagai respons terhadap potensi kepadatan kendaraan yang diperkirakan akan terjadi di ruas jalan tol Lampung dan Pelabuhan Bakauheni. Tujuan utamanya adalah untuk meminimalkan kemacetan dan memastikan kelancaran arus lalu lintas.

Penerapan Sistem Penundaan Terukur (Delay System)

Sistem penundaan akan diaktifkan secara bertahap berdasarkan tingkat kepadatan kendaraan di Pelabuhan Bakauheni. Polda Lampung telah menetapkan tiga indikator utama sebagai acuan, yaitu:

  • Hijau: Kondisi lalu lintas normal, kantong parkir di sekitar pelabuhan dioptimalkan.
  • Kuning: Antrean kendaraan mencapai 4 kilometer, sistem penundaan mulai diberlakukan.
  • Merah: Kepadatan kendaraan mencapai titik maksimal, penundaan diperketat.

Ketika indikator menunjukkan kategori kuning, kendaraan yang masih dalam perjalanan akan diarahkan ke rest area, kantong parkir, atau buffer zone yang telah disiapkan di jalur lintas tengah, timur, dan barat menuju Pelabuhan Bakauheni. Penundaan ini bersifat sementara, dan kendaraan akan diizinkan melanjutkan perjalanan secara bertahap setelah kepadatan di pelabuhan berkurang.

Peningkatan Efektivitas Skrining Tiket

Polda Lampung, bekerja sama dengan berbagai pihak terkait, juga akan meningkatkan efektivitas skrining tiket di sejumlah titik strategis, termasuk:

  • Rest area di jalan tol Lampung (contoh: KM 49 dan KM 20)
  • Jalan lintas
  • Jalan arteri

Skrining tiket bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh penumpang yang akan menyeberang telah memiliki tiket yang sah. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi potensi antrean panjang di pelabuhan akibat penumpang yang belum memiliki tiket.

Irjen. Helmy Santika menambahkan bahwa skrining tiket telah diimplementasikan sejak periode arus mudik, dan hasilnya cukup positif dalam membantu masyarakat yang belum memiliki tiket.

Data Arus Mudik dan Harapan untuk Arus Balik

Berdasarkan data yang dihimpun oleh PT ASDP Cabang Bakauheni Lampung Selatan, tercatat sebanyak 933.804 pemudik dari Pulau Jawa telah memasuki Pulau Sumatera melalui Pelabuhan Bakauheni dan Pelabuhan Wika sejak H-10 hingga hari kedua Idulfitri 1446 Hijriah.

Dengan persiapan matang dan strategi yang telah dirancang, Polda Lampung optimis dapat mengelola arus balik Lebaran 2025 dengan lebih baik, meminimalkan potensi kepadatan di Pelabuhan Bakauheni, dan memastikan keamanan serta kenyamanan para pemudik.