Tim SAR Mataram Kirim Rescuer Berpengalaman ke Myanmar, Bergabung dalam Misi Kemanusiaan Skala Nasional

Gempa Myanmar: SAR Mataram Kirimkan Bantuan dalam Misi Kemanusiaan Inasar

MATARAM - Sebagai respon terhadap gempa bumi dahsyat yang melanda Myanmar, Badan SAR Mataram telah mengirimkan dua personel terbaiknya untuk bergabung dengan tim Indonesia Search and Rescue (Inasar) dalam misi kemanusiaan. I Kadek Agus Ariawan dan Kurais, dua rescuer berpengalaman dari Mataram, akan menjadi bagian dari tim yang lebih besar yang terdiri dari 71 personel SAR dari seluruh Indonesia.

Kepala Badan SAR Mataram, Muhammad Hariyadi, menyatakan bahwa pengiriman ini merupakan wujud komitmen Indonesia dalam membantu negara-negara yang dilanda bencana. "Dua anggota kami ini adalah personel pilihan yang telah terlatih dan teruji sesuai standar Inasar. Mereka dipercayakan untuk menjalankan misi kemanusiaan mewakili Indonesia membantu korban gempa di Myanmar. Ini adalah tugas negara untuk kemanusiaan," tegas Hariyadi.

Tim Inasar dilepas secara resmi pada hari Selasa, 1 April 2025, di Jakarta, dengan dihadiri oleh Deputi Bidang Operasi Pencarian dan Pertolongan, Laksda TNI R Eko Suyatno, dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto. Pelepasan ini menjadi simbol dukungan penuh negara terhadap misi kemanusiaan yang diemban oleh tim SAR Indonesia.

Tantangan Ganda: Bencana Alam dan Konflik Internal

Gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,7 yang mengguncang Myanmar pada Jumat, 28 Maret 2025, telah menyebabkan kerusakan yang meluas dan berdampak hingga ke negara tetangga, Thailand. Pusat gempa yang berada di wilayah Sagaing telah mengakibatkan lebih dari 3.000 orang meninggal dunia, ribuan lainnya luka-luka, dan ratusan orang masih dinyatakan hilang. Upaya penyelamatan dan pemulihan menjadi semakin kompleks karena rakyat Myanmar juga tengah menghadapi konflik internal yang berkepanjangan.

Tim Inasar yang diterbangkan dari Bandara Halim Perdanakusuma dan mendarat di Bandara Naypyidaw, Myanmar, setelah penerbangan selama 4-5 jam, akan menghadapi tantangan yang signifikan dalam menjalankan misi kemanusiaan ini. Mereka akan bekerja keras untuk mencari dan menyelamatkan korban yang tertimbun reruntuhan, memberikan pertolongan medis, dan membantu memulihkan infrastruktur yang rusak.

Harapan dan Solidaritas

Keberangkatan tim Inasar ini diharapkan dapat mempercepat proses penyelamatan dan pemulihan korban gempa di Myanmar. Solidaritas dan bantuan dari Indonesia merupakan dukungan moral dan material yang sangat dibutuhkan oleh rakyat Myanmar yang tengah menghadapi masa-masa sulit. Dengan kerja keras, dedikasi, dan profesionalisme, tim Inasar diharapkan dapat memberikan kontribusi yang berarti dalam meringankan penderitaan korban gempa dan membantu memulihkan kondisi Myanmar pasca-bencana.

Setibanya di Myanmar, tim langsung menuju base of operation (BoO) yang akan menjadi posko utama selama pelaksanaan misi. Koordinasi yang efektif dan kerja sama yang solid dengan tim SAR lokal dan internasional akan menjadi kunci keberhasilan misi ini.

Berikut adalah beberapa poin penting terkait misi kemanusiaan ini:

  • Tujuan: Membantu korban gempa di Myanmar.
  • Tim: Indonesia Search and Rescue (Inasar) yang terdiri dari 73 personel.
  • Personel SAR Mataram: I Kadek Agus Ariawan dan Kurais.
  • Lokasi: Myanmar, dengan fokus di wilayah terdampak gempa.
  • Tantangan: Bencana alam dan konflik internal.
  • Harapan: Mempercepat penyelamatan dan pemulihan korban.