Aktor senior Deddy Mizwar menyampaikan belasungkawa mendalam atas kepergian aktor legendaris Ray Sahetapy. Saat melayat di Rumah Duka RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Deddy Mizwar mengenang sosok Ray Sahetapy dan mengungkap kondisi kesehatan almarhum sebelum meninggal dunia.

Deddy Mizwar menuturkan bahwa ia dan sejumlah rekan aktor sempat menjenguk Ray Sahetapy beberapa bulan lalu di kediamannya di Kelapa Gading. Saat itu, Deddy Mizwar melihat kondisi Ray Sahetapy sudah mengalami penurunan daya ingat atau amnesia.

"Saya dapat kabar dari teman-teman. Beberapa bulan lalu, kami ramai-ramai menjenguk beliau di rumahnya. Kondisinya sudah lupa-lupa ingat, bisa dibilang amnesia. Komunikasi pun sudah sangat sulit. Melihat kondisinya seperti itu, kami hanya bisa berdoa, karena sepertinya sulit untuk kembali seperti sedia kala," ungkap Deddy Mizwar dengan nada sedih, Kamis (3/4/2025).

Deddy Mizwar menambahkan bahwa saat itu Ray Sahetapy sudah sulit diajak berkomunikasi. Kendati demikian, ia dan rekan-rekan tetap memberikan dukungan dan semangat kepada almarhum.

Selain itu, Deddy Mizwar juga berbagi kenangan manisnya bersama Ray Sahetapy saat terlibat dalam sejumlah produksi film. Keduanya pernah membintangi berbagai genre film, mulai dari film drama serius hingga film komedi ringan.

"Saya banyak bermain film dengan Ray. Ada film yang bagus, ada juga film yang biasa saja. Ada film komedi, ada juga film yang lebih serius seperti 'Opera Jakarta'. Banyak sekali. Saya juga mengenal Ray dari dunia teater. Memang, perjalanan karier Ray ini sangat panjang, dari teater hingga film," kenang Deddy Mizwar.

Ray Sahetapy menghembuskan napas terakhirnya pada usia 68 tahun setelah berjuang melawan penyakit yang dideritanya. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, sahabat, dan seluruh insan perfilman Indonesia. Kontribusi Ray Sahetapy dalam dunia seni peran akan selalu dikenang dan menjadi inspirasi bagi generasi penerus.

Berikut adalah beberapa film terkenal yang pernah dibintangi Ray Sahetapy:

• Badai Pasti Berlalu (1977)
• Gadis Penakluk (1980)
• Opera Jakarta (1985)
• Kerikil-Kerikil Tajam (1984)
• Tragedi Bintaro (1989)

Ray Sahetapy bukan hanya seorang aktor berbakat, tetapi juga seorang seniman yang memiliki dedikasi tinggi terhadap dunia seni. Ia telah memberikan warna tersendiri bagi perfilman Indonesia dan namanya akan selalu abadi dalam sejarah perfilman Indonesia.