Indonesia Ulurkan Tangan: Bantuan Kemanusiaan dan Tim SAR Dikerahkan ke Myanmar Pasca Gempa Dahsyat
Indonesia Kirimkan Bantuan Kemanusiaan dan Tim SAR ke Myanmar Pasca Gempa Dahsyat
Indonesia menunjukkan solidaritasnya sebagai negara tetangga dengan mengirimkan bantuan kemanusiaan dan tim SAR ke Myanmar, menyusul gempa bumi dahsyat berkekuatan 7,7 magnitudo yang mengguncang wilayah tersebut pada Jumat, 28 Maret 2025. Gempa yang berpusat di dekat Mandalay, kota terbesar kedua di Myanmar, telah menyebabkan kerusakan parah dan hilangnya banyak nyawa.
Respons Cepat Pemerintah Indonesia
Pemerintah Indonesia, di bawah arahan Presiden Prabowo Subianto, dengan sigap merespons tragedi ini. Bantuan yang dikirimkan meliputi berbagai kebutuhan mendesak, mulai dari logistik, peralatan medis, obat-obatan, hingga tim SAR yang dilengkapi dengan anjing pelacak (K9). Total 157 personel gabungan diterbangkan ke Myanmar dalam tiga gelombang pengiriman, yaitu pada 31 Maret, 1 April, dan 3 April 2025.
Detail Bantuan yang Dikirimkan
Bantuan yang dikirimkan tidak hanya mencakup personel, tetapi juga berbagai perlengkapan penting untuk mendukung upaya penanganan bencana:
- Tim SAR dan Peralatan: Tim SAR yang dilengkapi dengan peralatan canggih, termasuk 3 anjing pelacak (K9) dan 2 unit truk Basarnas, dikerahkan untuk membantu mencari dan menyelamatkan korban yang tertimbun reruntuhan.
- Shelter dan Perlengkapan Pengungsi: 37 set tenda pengungsi, 1.000 sarung, 600 lembar selimut, kasur, meja, jaket, matras, tenda, toilet portabel, dan 2 unit genset dikirimkan untuk membantu para pengungsi yang kehilangan tempat tinggal.
- Logistik dan Makanan: Bantuan logistik berupa makanan, seperti susu protein, sosis siap saji, minyak goreng, rendang, kornet sapi, dan air mineral, dikirimkan untuk memenuhi kebutuhan dasar para korban.
- Peralatan Medis dan Obat-obatan: Bantuan medis berupa obat-obatan dan peralatan medis juga turut dikirimkan untuk membantu menangani korban luka-luka.
- Perlengkapan Bayi: Popok bayi juga termasuk dalam bantuan yang dikirimkan.
Total bantuan yang dikirimkan mencapai 124,7 ton dengan nilai sekitar 1,26 juta dolar AS atau sekitar Rp 20,8 miliar. Bantuan ini merupakan hasil koordinasi dari berbagai kementerian/lembaga dan pihak swasta.
Prioritas Bantuan Sesuai Kebutuhan
Menteri Luar Negeri RI menyatakan bahwa bantuan yang diberikan disesuaikan dengan kebutuhan mendesak di lapangan, berdasarkan hasil rapat koordinasi dengan negara-negara ASEAN. Saat ini, kebutuhan mendesak adalah shelter, peralatan medis, dan obat-obatan.
Tidak Ada Laporan Korban WNI
Sejauh ini, tidak ada laporan mengenai warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban akibat gempa di Myanmar. Kedutaan Besar RI di Myanmar terus melakukan pemantauan dan memastikan keselamatan seluruh WNI yang berada di wilayah terdampak.
Evakuasi Korban oleh Tim INASAR
Tim INASAR (Indonesia Search and Rescue) berhasil mengevakuasi tiga korban jiwa dari reruntuhan bangunan di daerah Thukha Theiddhi Ward, Naypyidaw. Selain itu, tim juga membuka pos kesehatan darurat untuk memberikan pelayanan medis kepada warga Myanmar.
Pemetaan dan Evakuasi Berlanjut
Tim Indonesia terus melakukan pemetaan lokasi-lokasi yang diduga masih terdapat korban terjebak di reruntuhan, menggunakan aplikasi ICMS. Upaya evakuasi akan terus dilakukan untuk menyelamatkan korban dan memberikan bantuan kepada masyarakat Myanmar yang terdampak gempa.
Indonesia berharap bantuan yang diberikan dapat meringankan beban masyarakat Myanmar dan membantu proses pemulihan pasca bencana.