Penyelamatan Dramatis Orangutan Remaja dari Area Pertambangan di Kutai Timur

Penyelamatan Dramatis Orangutan Remaja dari Area Pertambangan di Kutai Timur

Kutai Timur, Kalimantan Timur - Sebuah operasi penyelamatan yang melibatkan berbagai pihak berhasil membebaskan seekor orangutan jantan berusia 17 tahun dari kawasan pertambangan di Kutai Timur, Kalimantan Timur. Tim gabungan dari Wildlife Rescue Unit (WRU) Seksi Konservasi Wilayah (SKW) II Tenggarong, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur, Centre for Orangutan Protection (COP), dan Departemen Environment Divisi HSES PT Kaltim Prima Coal (KPC) bekerja sama untuk mengamankan primata tersebut.

Kepala BKSDA Kalimantan Timur, Ari Wibawanto, menjelaskan bahwa operasi penyelamatan ini merupakan respons cepat terhadap laporan dan video viral yang beredar di media sosial. Video tersebut menunjukkan keberadaan orangutan di sekitar area perkebunan kelapa sawit milik warga, yang berdekatan dengan lokasi pertambangan PT KPC. Masyarakat sekitar melaporkan bahwa orangutan itu sering terlihat di area tersebut.

"Kami segera menurunkan tim WRU SKW II untuk melakukan verifikasi dan pengumpulan data di lapangan setelah menerima laporan dari masyarakat dan melihat video yang viral," ujar Ari Wibawanto.

Setelah beberapa hari melakukan pemantauan intensif, tim gabungan berhasil mengevakuasi orangutan tersebut pada hari Selasa, 11 Februari 2025, sekitar pukul 11.00 WITA. Orangutan itu ditemukan di area berhutan yang terletak di dekat area operasional pertambangan PT KPC. Proses evakuasi berjalan lancar dan orangutan berhasil diamankan tanpa mengalami cedera.

Pemeriksaan Kesehatan dan Pelepasliaran

Setelah dievakuasi, orangutan tersebut langsung menjalani pemeriksaan kesehatan oleh tim medis. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa kondisi fisiknya secara umum baik dan tidak ada tanda-tanda penyakit atau luka serius. Setelah dinyatakan sehat dan layak, orangutan tersebut kemudian dilepasliarkan kembali ke habitat alaminya di Hutan Lindung Gunung Mesangat, Kabupaten Kutai Timur. Lokasi ini dipilih karena dinilai sebagai habitat yang ideal dan mampu menampung orangutan tersebut. Pertimbangan lain adalah keamanan dan ketersediaan sumber makanan alami bagi orangutan.

"Pelepasliaran ke Hutan Lindung Gunung Mesangat ini adalah solusi terbaik bagi orangutan tersebut. Kami berharap dia dapat beradaptasi dengan baik dan hidup sejahtera di habitat aslinya," kata Ari Wibawanto.

Komitmen terhadap Konservasi

Operasi penyelamatan dan pelepasliaran orangutan ini merupakan wujud komitmen BKSDA Kalimantan Timur dan PT KPC dalam menjaga kelestarian satwa liar, khususnya spesies yang terancam punah seperti orangutan. BKSDA Kalimantan Timur akan terus berupaya meningkatkan kerjasama dengan berbagai pihak untuk melindungi habitat orangutan dan mencegah terjadinya konflik antara manusia dan satwa liar.

PT KPC juga menunjukkan komitmennya dalam menjaga kelestarian lingkungan dan keanekaragaman hayati di sekitar area operasional pertambangan. Perusahaan ini secara aktif mendukung upaya-upaya konservasi dan berpartisipasi dalam program-program perlindungan satwa liar.

Upaya Pencegahan Konflik

Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya upaya pencegahan konflik antara manusia dan satwa liar. Perlu adanya edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat mengenai cara hidup berdampingan secara harmonis dengan satwa liar, serta pentingnya menjaga kelestarian habitat mereka. Selain itu, penegakan hukum terhadap pelaku perusakan habitat dan perburuan satwa liar juga perlu ditingkatkan.

Daftar Pihak yang Terlibat:

  • Wildlife Rescue Unit (WRU) Seksi Konservasi Wilayah (SKW) II Tenggarong
  • Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur
  • Centre for Orangutan Protection (COP)
  • Departemen Environment Divisi HSES PT Kaltim Prima Coal (KPC)