Kadin RI Gagas Misi Dagang ke AS: Upaya Melobi Kembali Kebijakan Tarif Impor Era Trump
Kadin RI Gagas Misi Dagang ke AS: Upaya Melobi Kembali Kebijakan Tarif Impor Era Trump
Jakarta, [Tanggal Hari Ini] - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia berencana meluncurkan misi dagang tingkat tinggi ke Amerika Serikat pada awal Mei mendatang. Inisiatif ini merupakan respons terhadap kebijakan tarif impor yang diberlakukan oleh mantan Presiden AS, Donald Trump, yang saat ini kembali mencuat dan berpotensi memengaruhi neraca perdagangan Indonesia-AS.
Ketua Kadin Indonesia, Anindya Novyan Bakrie, mengungkapkan bahwa delegasi Kadin akan memanfaatkan hubungan baik yang telah terjalin dengan Kamar Dagang AS (US Chamber of Commerce) untuk membuka dialog konstruktif dengan berbagai pihak terkait di pemerintahan AS. Langkah ini diambil sebagai tindak lanjut dari pembahasan sebelumnya saat kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke AS pada November 2024, di mana isu tarif impor juga menjadi perhatian utama.
"Kami berencana untuk berangkat ke AS pada awal Mei, berkoordinasi erat dengan pemerintah, guna menindaklanjuti kemitraan strategis dengan US Chamber of Commerce. Selain itu, kami akan menghadiri serangkaian konferensi bisnis dan ekonomi penting untuk menganalisis perkembangan terbaru dan implikasinya bagi Indonesia," ujar Anindya dalam keterangan resminya, [Tanggal Hari Ini].
Anindya menekankan bahwa Kadin melihat adanya peluang untuk melakukan negosiasi ulang dengan pemerintahan AS terkait tarif impor. Ia meyakini bahwa posisi strategis Indonesia sebagai bagian dari ASEAN, anggota APEC, negara dengan populasi muslim terbesar di dunia, dan pemimpin gerakan non-blok dapat menjadi daya tarik tersendiri dalam lobi diplomasi.
"Saya optimis bahwa kita dapat mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan dengan AS, terutama mengingat posisi geopolitik dan geoekonomi Indonesia yang semakin penting. Pernyataan-pernyataan yang muncul dari AS saya lihat sebagai pembuka jalan untuk negosiasi lebih lanjut," jelasnya.
Selain upaya lobi tarif impor, misi dagang ini juga akan dimanfaatkan untuk menjajaki peluang investasi baru dan memperluas pasar ekspor bagi produk-produk Indonesia di AS. Kadin akan memfasilitasi pertemuan antara pengusaha Indonesia dengan potensi mitra bisnis di AS, serta mengadakan forum investasi untuk mempromosikan potensi ekonomi Indonesia.
Lebih lanjut, Anindya menyoroti pentingnya kehadiran seorang Duta Besar Indonesia untuk AS yang kompeten dan berpengalaman, mengingat posisi tersebut telah kosong selama hampir dua tahun. Ia menilai bahwa figur yang tepat dapat berperan krusial dalam memperkuat komunikasi bilateral dan menjembatani kepentingan kedua negara.
"Untuk memperkuat hubungan antara Indonesia dan AS, sangat penting untuk segera menunjuk seorang duta besar yang cakap. Sembari menunggu proses pemilihan duta besar yang definitif, kami akan terus menjalin komunikasi intensif dengan berbagai tingkatan pemerintahan AS, termasuk mengirimkan delegasi tingkat tinggi ke Washington DC untuk melakukan negosiasi langsung," pungkas Anindya.
Agenda Misi Dagang Kadin ke AS:
- Pertemuan dengan US Chamber of Commerce
- Konferensi bisnis dan ekonomi
- Lobi kebijakan tarif impor
- Penjajakan peluang investasi
- Forum bisnis dan investasi
- Komunikasi dengan pemerintah AS
Misi dagang Kadin ke AS ini diharapkan dapat membuka babak baru dalam hubungan ekonomi bilateral Indonesia-AS, serta memberikan manfaat nyata bagi para pelaku usaha di kedua negara.