Prabowo Subianto Sampaikan Belasungkawa Mendalam atas Kepergian Uskup Emeritus Petrus Turang

Presiden terpilih, Prabowo Subianto, menyatakan dukacita yang mendalam atas wafatnya Uskup Emeritus Keuskupan Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang. Kehadiran Prabowo di Gereja Katedral Jakarta Pusat, Jumat (4/4/2025), menjadi wujud penghormatan terakhir sekaligus ungkapan belasungkawa kepada keluarga dan seluruh umat yang ditinggalkan.

"Saya merasa terpanggil untuk hadir melayat karena Mgr. Turang bukan sosok yang asing bagi saya. Kami memiliki kedekatan personal, sering bertemu, dan bahkan terjalin hubungan kekeluargaan. Kehadiran saya di sini adalah bentuk penghormatan terakhir dan ungkapan belasungkawa mendalam kepada seluruh keluarga," ujar Prabowo dengan nada penuh duka.

Prabowo mengenang Mgr. Turang sebagai figur yang penuh kebaikan dan dedikasi tinggi terhadap kesejahteraan masyarakat, khususnya mereka yang kurang mampu.

"Beliau adalah pribadi yang sangat baik, selalu memancarkan aura positif, dan tanpa lelah mengabdikan diri untuk kepentingan rakyat kecil. Kesan itulah yang selalu melekat dalam ingatan saya," imbuhnya.

Kabar duka wafatnya Mgr. Petrus Turang disampaikan pada Jumat pagi di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan. Beliau menghembuskan nafas terakhir setelah menjalani perawatan intensif selama sebulan akibat komplikasi penyakit yang dideritanya.

Yoseph S. Meko (52), yang pernah menjadi sopir pribadi Mgr. Turang, mengungkapkan bahwa mendiang telah lama berjuang melawan penyakit jantung.

"Bapak Uskup telah dirawat selama satu bulan terakhir di RS Pondok Indah Jakarta. Penyakit komplikasi seperti jantung, paru-paru, dan ginjal menjadi penyebab utama kondisi kesehatannya terus menurun," jelas Yoseph saat dikonfirmasi di Kupang.

Yoseph menambahkan bahwa Mgr. Turang telah menjalani tindakan medis pemasangan ring jantung sebelum masa emeritusnya.

"Sebelum pensiun sebagai Uskup, Bapak Uskup memang sudah memiliki riwayat penyakit jantung dan telah dipasang tiga ring jantung," ungkapnya.

Kepergian Mgr. Petrus Turang meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, kerabat, dan seluruh umat Katolik di Keuskupan Agung Kupang. Sosoknya akan selalu dikenang sebagai pemimpin yang penuh kasih, pengayom umat, dan pejuang bagi kaum marginal. Dedikasi dan pengabdiannya akan menjadi inspirasi bagi generasi penerus.

Sebagai informasi tambahan, Mgr. Petrus Turang lahir di Ruteng, Manggarai, Nusa Tenggara Timur, pada 23 Februari 1947. Beliau ditahbiskan menjadi imam pada tahun 1974 dan kemudian diangkat menjadi Uskup Agung Kupang pada tahun 1997. Selama masa kepemimpinannya, Mgr. Turang dikenal aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan kemanusiaan, serta gigih memperjuangkan hak-hak masyarakat kecil dan terpinggirkan.

Berikut adalah beberapa karya dan kontribusi Mgr. Petrus Turang selama masa hidupnya:

  • Mendirikan berbagai lembaga pendidikan dan kesehatan di wilayah Keuskupan Agung Kupang.
  • Mengembangkan program-program pemberdayaan ekonomi masyarakat.
  • Aktif dalam dialog antaragama dan mempromosikan toleransi.
  • Menjadi tokoh panutan bagi umat Katolik dan masyarakat luas.

Kepergian Mgr. Petrus Turang merupakan kehilangan besar bagi bangsa Indonesia. Semoga arwahnya diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan.