Konflik Manusia-Beruang Meningkat, Slovakia Izinkan Pembantaian Ratusan Beruang Coklat: Kontroversi Mencuat

Eskalasi Konflik Manusia-Beruang Picu Kontroversi di Slovakia

Pemerintah Slovakia menuai kecaman internasional setelah menyetujui rencana kontroversial untuk membunuh hingga 350 beruang coklat (Ursus arctos) di seluruh negeri. Keputusan ini diambil di tengah kekhawatiran yang meningkat atas keselamatan publik, yang dipicu oleh serangkaian insiden pertemuan manusia dengan beruang, termasuk satu kasus fatal baru-baru ini.

Kementerian Lingkungan Hidup Slovakia, di bawah kepemimpinan Menteri Tomas Taraba, berpendapat bahwa populasi beruang yang ada saat ini, yang diperkirakan mencapai 1.300 ekor, telah melampaui ambang batas yang dapat ditoleransi, sehingga menyebabkan peningkatan interaksi yang tidak diinginkan dan berpotensi berbahaya dengan manusia. Taraba mengklaim bahwa pengurangan populasi menjadi sekitar 800 ekor akan lebih sesuai untuk ukuran dan demografi negara.

Keputusan ini muncul setelah ditemukannya jasad seorang pria berusia 59 tahun di Slovakia tengah pada tanggal 30 April. Investigasi resmi menyimpulkan bahwa pria tersebut menjadi korban serangan beruang, yang semakin memperkuat narasi perlunya tindakan drastis untuk melindungi warga.

Perdana Menteri Robert Fico secara terbuka mendukung langkah tersebut, dengan menyatakan, "Kita tidak bisa hidup di negara di mana orang takut pergi ke hutan, takut dimangsa beruang."

Namun, rencana tersebut telah memicu gelombang protes dari kelompok konservasi dan ahli lingkungan, yang berpendapat bahwa pembantaian massal bukanlah solusi yang tepat dan melanggar kewajiban internasional Slovakia di bawah arahan Uni Eropa. Mereka berpendapat bahwa pembunuhan beruang hanya diperbolehkan dalam kasus-kasus tertentu, seperti ketika beruang menyebabkan kerusakan properti atau menimbulkan ancaman langsung bagi kehidupan manusia, dan hanya jika tidak ada alternatif lain yang layak.

Kritik dan Alternatif yang Diajukan:

  • Pelanggaran Kewajiban Internasional: Kelompok konservasi berpendapat bahwa pembunuhan beruang secara massal melanggar arahan Uni Eropa tentang perlindungan spesies yang terancam punah.
  • Kurangnya Bukti yang Mendukung: Beberapa ahli mempertanyakan klaim bahwa peningkatan populasi beruang secara langsung berkorelasi dengan peningkatan serangan terhadap manusia. Mereka menunjukkan bahwa faktor-faktor lain, seperti perubahan penggunaan lahan dan praktik pengelolaan limbah yang tidak tepat, mungkin juga berkontribusi terhadap peningkatan interaksi manusia-beruang.
  • Fokus pada Pencegahan: Para kritikus menyerukan pemerintah untuk memprioritaskan tindakan pencegahan, seperti:
    • Edukasi Publik: Meningkatkan kesadaran tentang perilaku beruang dan cara menghindari pertemuan yang berbahaya.
    • Pengelolaan Limbah yang Tepat: Memastikan bahwa tempat pembuangan sampah dan sumber makanan potensial lainnya diamankan untuk mencegah beruang tertarik ke daerah pemukiman.
    • Peraturan Umpan Hewan Buruan: Mengatur praktik pemberian makan satwa liar untuk mengurangi ketergantungan beruang pada sumber makanan buatan manusia.
    • Penggunaan pagar listrik di sekitar lahan pertanian dan pemukiman: Mencegah beruang memasuki area yang berpotensi konflik.

Jan Kuciak dari Investigative Center Slovakia menyoroti bahwa pemburu telah membunuh beruang yang tidak menyerang manusia. Studi dari 50 kasus membuktikan hal tersebut.

Badan Lingkungan Hidup Slovakia, Aevis Foundation, dalam postingan Facebook menekankan pentingnya memperkuat tindakan preventif. Mereka percaya bahwa mengedukasi masyarakat dan menerapkan langkah-langkah keamanan yang efektif lebih bermanfaat daripada solusi lain yang tidak efektif.

Kontroversi ini menyoroti tantangan kompleks dalam mengelola satwa liar di lanskap yang semakin didominasi oleh manusia. Sementara pemerintah Slovakia berpendapat bahwa tindakan mereka diperlukan untuk melindungi keselamatan publik, para kritikus berpendapat bahwa pendekatan yang lebih berkelanjutan dan berbasis sains diperlukan untuk memastikan koeksistensi manusia dan beruang di masa depan.