Solidaritas Jurnalis Kalimantan Selatan: Tuntut Pengusutan Transparan Kasus Pembunuhan oleh Oknum TNI AL
Solidaritas Jurnalis Kalimantan Selatan: Tuntut Pengusutan Transparan Kasus Pembunuhan oleh Oknum TNI AL
Banjarmasin, Kalimantan Selatan - Gelombang solidaritas menggema di kalangan jurnalis Kalimantan Selatan (Kalsel) menyusul tewasnya seorang wartawan berinisial J, yang diduga menjadi korban tindak kekerasan oleh oknum prajurit TNI Angkatan Laut (AL). Aksi damai yang digelar para jurnalis ini menyerukan pengusutan tuntas dan transparan atas kasus tersebut, dengan harapan pelaku dapat diadili sesuai hukum yang berlaku.
Pada Kamis, 3 April 2025, puluhan jurnalis dari berbagai media berkumpul untuk menyampaikan aspirasi mereka. Aksi ini merupakan bentuk keprihatinan mendalam atas hilangnya nyawa seorang rekan seprofesi dan sekaligus wujud komitmen untuk mengawal kasus ini hingga mendapatkan keadilan yang seadil-adilnya.
"Kami berkumpul di sini bukan hanya sebagai jurnalis, tetapi juga sebagai bagian dari masyarakat yang menjunjung tinggi hukum dan keadilan," ujar Suroto, koordinator aksi. "Kejadian ini adalah tamparan keras bagi kita semua. Kami tidak akan tinggal diam dan membiarkan kasus ini berlalu begitu saja."
Para jurnalis mendesak Polisi Militer TNI AL (Pomal) untuk segera melakukan investigasi mendalam dan menyeluruh. Mereka memberikan tenggat waktu 200 hari agar kasus ini dapat diselesaikan dengan transparan dan akuntabel. Suroto menambahkan, "Kami akan terus mengawasi jalannya penyelidikan dan memastikan tidak ada upaya untuk menutupi fakta atau melindungi pelaku."
Tuntutan utama dari aksi solidaritas ini adalah agar kasus pembunuhan J diusut secara transparan dan pelaku diadili di pengadilan sipil, bukan pengadilan militer. Para jurnalis khawatir bahwa pengadilan militer tidak akan memberikan hukuman yang setimpal dengan perbuatan pelaku. Kekhawatiran ini didasari oleh pengalaman sebelumnya, di mana kasus-kasus yang melibatkan oknum militer seringkali tidak mendapatkan perhatian publik yang memadai dan vonis yang dijatuhkan cenderung ringan.
Aksi Lanjutan dan Pengawalan Ketat
Para jurnalis Kalsel berencana untuk terus menggelar aksi serupa setiap hari Kamis hingga kasus ini mendapatkan titik terang. Mereka juga akan membentuk tim independen yang bertugas untuk mengumpulkan informasi, menganalisis fakta, dan memberikan masukan kepada pihak kepolisian. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa proses hukum berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan tidak ada pihak yang dirugikan.
Solidaritas yang ditunjukkan oleh para jurnalis Kalsel ini menjadi bukti bahwa kebebasan pers dan perlindungan terhadap jurnalis adalah isu penting yang harus terus diperjuangkan. Kasus pembunuhan J menjadi pengingat bahwa jurnalis seringkali menghadapi risiko dalam menjalankan tugasnya, terutama ketika mengungkap kasus-kasus yang melibatkan kepentingan pihak-pihak tertentu.
Berikut adalah poin-poin tuntutan utama dari aksi solidaritas jurnalis Kalsel:
- Pengusutan tuntas dan transparan atas kasus pembunuhan J oleh oknum TNI AL.
- Pelaku diadili di pengadilan sipil, bukan pengadilan militer.
- Pomal memberikan informasi yang akurat dan terbuka kepada publik mengenai perkembangan kasus.
- Pemerintah memberikan jaminan keamanan dan perlindungan kepada jurnalis dalam menjalankan tugasnya.
Kasus ini diharapkan dapat menjadi momentum untuk memperkuat perlindungan terhadap jurnalis dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kebebasan pers dalam negara demokrasi.