Stasiun Tugu Yogyakarta: Hub Transportasi Terpadu yang Memikat Pemudik dan Pelancong
Stasiun Tugu Yogyakarta: Hub Transportasi Terpadu yang Memikat Pemudik dan Pelancong
Stasiun Tugu Yogyakarta, yang lebih dikenal sebagai Stasiun Yogyakarta, telah menjadi pusat perhatian utama selama musim mudik Lebaran 2025. Lebih dari sekadar titik awal dan akhir perjalanan bagi para pemudik, stasiun ini juga berfungsi sebagai pintu gerbang utama bagi wisatawan yang ingin menjelajahi keindahan dan kekayaan budaya Yogyakarta.
Keberhasilan Stasiun Yogyakarta dalam menarik perhatian terletak pada integrasi antarmoda transportasi yang komprehensif. Hal ini menjadikan stasiun ini sebagai pusat konektivitas yang mempermudah perjalanan bagi semua orang. Lokasinya yang strategis di jantung kota, berdekatan dengan ikon Jalan Malioboro, semakin meningkatkan daya tarik Stasiun Yogyakarta sebagai pusat transportasi dan pariwisata yang vital.
Lonjakan Penumpang Selama Musim Mudik Lebaran
Menurut data yang dirilis oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI), Stasiun Yogyakarta mengalami lonjakan signifikan dalam jumlah penumpang selama periode angkutan Lebaran, yang berlangsung dari 21 Maret hingga 5 April 2025. Pada periode arus mudik (21 Maret – 1 April), tercatat 86.027 penumpang kereta api jarak jauh (KAJJ) berangkat dari Stasiun Yogyakarta, sementara 89.491 penumpang tiba, dengan rata-rata harian mencapai 14.627 penumpang.
Arus balik (2-4 April) juga menunjukkan peningkatan yang signifikan, dengan 34.431 penumpang KAJJ berangkat dari Stasiun Yogyakarta dan 38.550 penumpang tiba. Rata-rata harian penumpang arus balik mencapai 24.327 orang. Peningkatan ini menunjukkan bahwa Stasiun Yogyakarta menjadi pilihan utama bagi masyarakat yang melakukan perjalanan jarak jauh selama musim Lebaran.
Integrasi Moda Transportasi yang Komprehensif
Salah satu keunggulan utama Stasiun Yogyakarta adalah integrasinya dengan berbagai moda transportasi. Selain KAJJ, stasiun ini juga melayani Kereta Rel Listrik (KRL) relasi Yogyakarta-Palur dan KA Lokal Prambanan Ekspres, yang menawarkan perjalanan terjangkau ke Stasiun Kutoarjo di Kabupaten Purworejo. Kedua layanan ini dioperasikan oleh KAI Commuter, anak perusahaan KAI.
Dalam 15 hari terakhir (21 Maret – 4 April 2025), KAI Commuter melayani 228.695 pengguna di Stasiun Yogyakarta, dengan rata-rata harian mencapai 15.246 pengguna. Selama libur Lebaran dan arus balik (1 – 4 April 2025), jumlah pengguna KAI Commuter melonjak drastis, dari rata-rata 10.000 orang per hari menjadi lebih dari 20.000 orang per hari. Puncaknya terjadi pada Kamis, 3 April 2025, ketika KAI Commuter melayani 34.382 pengguna di Stasiun Yogyakarta.
KRL tidak hanya menghubungkan Yogyakarta dengan kota-kota di sekitarnya, tetapi juga menyatukan dua kota budaya peninggalan Kerajaan Mataram, yaitu Yogyakarta dan Solo.
Konektivitas dengan Bandara YIA
Stasiun Yogyakarta juga terintegrasi dengan KA Bandara yang menghubungkan stasiun dengan Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) di Kabupaten Kulon Progo. KAI Bandara, anak perusahaan KAI lainnya, bertanggung jawab atas pengelolaan layanan ini.
Selama periode angkutan Lebaran (21 Maret – 4 April 2025), KA Bandara melayani 128.488 penumpang di Stasiun Yogyakarta, dengan rata-rata harian mencapai 8.566 penumpang. Secara keseluruhan, Stasiun Yogyakarta melayani rata-rata 40.379 penumpang per hari selama periode tersebut, mencakup penumpang KAJJ, KRL, KA Lokal, dan KA Bandara.
Integrasi yang baik antara KRL, KA Lokal, KA Bandara, dan KAJJ sangat membantu pemudik dari berbagai daerah di sekitar Yogyakarta. Bahkan, pemudik yang tiba di Yogyakarta melalui udara dapat melanjutkan perjalanan mereka dengan mudah menggunakan kereta api.
Kemudahan Mobilitas Penumpang
Untuk meningkatkan kemudahan mobilitas penumpang, Stasiun Yogyakarta menyediakan pick-up point untuk layanan transportasi online. Selain itu, halte Bus Trans Jogja juga terletak tidak jauh dari stasiun, menawarkan pilihan transportasi lanjutan yang nyaman.
Komitmen KAI dalam Meningkatkan Pelayanan
Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menegaskan komitmen KAI untuk terus menyediakan layanan transportasi kereta api yang aman, nyaman, dan menyenangkan. KAI juga terus berinovasi untuk memberikan pengalaman perjalanan yang tak terlupakan bagi para penumpang. Kolaborasi yang baik antara KAI dan para pemangku kepentingan diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian lokal, termasuk peningkatan pendapatan daerah melalui konektivitas yang terintegrasi dengan destinasi wisata di Yogyakarta.
Stasiun Tugu Yogyakarta terus berbenah dan berinovasi untuk menjadi simpul transportasi yang modern dan terintegrasi, memberikan pengalaman perjalanan yang lancar dan menyenangkan bagi semua penggunanya.