Antrean Panjang di Bakauheni, Sistem Tunda Diberlakukan untuk Urai Kepadatan Pemudik

Antrean Panjang di Bakauheni, Sistem Tunda Diberlakukan untuk Urai Kepadatan Pemudik

BAKAUHENI, Lampung - Arus mudik Lebaran 2025 mulai menunjukkan peningkatan signifikan. Pada Sabtu (5/4/2025) malam, Pelabuhan Bakauheni, gerbang utama penghubung Sumatera dan Jawa, mengalami penumpukan kendaraan pemudik yang hendak menyeberang.

Menurut pantauan di lapangan, antrean kendaraan mengular hingga mencapai jalan layang akses keluar Tol Bakauheni Selatan, dengan panjang diperkirakan lebih dari 4 kilometer. Kondisi ini memaksa PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) bersama dengan Kepolisian Daerah Lampung untuk menerapkan sistem tunda (delay system) di sejumlah titik penyangga (buffer zone) guna mengurai kepadatan.

Kepadatan mulai terasa sejak pukul 17.00 WIB, didominasi oleh kendaraan pribadi yang memadati area tunggu dermaga. Risna, seorang pemudik yang terjebak dalam antrean, mengungkapkan bahwa kemacetan sudah terasa jauh sebelum memasuki area pelabuhan. "Sebelum sampai sini sudah macet, sampai ke KM 20B," ujarnya, menambahkan bahwa perjalanannya telah memakan waktu lebih dari 3 jam.

Menanggapi situasi ini, Direktur Utama ASDP Indonesia Ferry, Heru Widodo, menjelaskan bahwa penerapan sistem tunda merupakan langkah strategis untuk mengatur laju kendaraan menuju pelabuhan. "Ada beberapa ruas jalan yang disediakan di buffer zone. Ada 5 titik buffer zone yakni di KM 87B, KM 57B, 49B, 33B dan 20B," jelasnya.

Senada dengan Heru, Kapolda Lampung, Irjen Helmy Santika, menegaskan bahwa delay system telah diaktifkan di rest area yang telah ditentukan. "Delay system terkait arus kendaraan saat ini sedang dijalankan di masing-masing rest area yang telah diploting," kata Kapolda. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi tekanan pada area pelabuhan dan memungkinkan pergerakan kendaraan secara bertahap.

Delay system ini bekerja dengan menahan sementara kendaraan di titik-titik penyangga sebelum diizinkan melanjutkan perjalanan menuju pelabuhan. Hal ini memberikan waktu bagi kapal ferry untuk melakukan bongkar muat dan mengurangi potensi kemacetan di area dermaga. Dengan penerapan sistem ini, diharapkan arus pemudik dapat berjalan lebih lancar dan aman.

Berikut adalah titik buffer zone yang disiapkan:

  • KM 87B
  • KM 57B
  • KM 49B
  • KM 33B
  • KM 20B

ASDP mengimbau kepada seluruh pemudik untuk selalu memantau informasi terkini mengenai kondisi lalu lintas dan mengikuti arahan petugas di lapangan. Pemudik juga disarankan untuk mempersiapkan diri dengan baik, termasuk memastikan kondisi kendaraan prima, membawa bekal makanan dan minuman, serta beristirahat yang cukup agar perjalanan mudik dapat berjalan lancar dan selamat sampai tujuan.