Sean 'Diddy' Combs Hadapi Dakwaan Baru Terkait Perdagangan Seks dan Prostitusi

Sean 'Diddy' Combs Terjerat Kasus Perdagangan Seks: Menghadapi Lima Dakwaan Serius

Sean 'Diddy' Combs, mogul musik dan rapper terkenal, kini menghadapi badai tuntutan hukum yang serius. Terbaru, jaksa federal menjatuhkan dua dakwaan tambahan terkait perdagangan seks dan keterlibatan dalam prostitusi, meningkatkan total dakwaan yang harus dihadapi Combs menjadi lima. Penambahan dakwaan ini diajukan menjelang akhir pekan oleh dewan juri federal di Manhattan, New York, memperdalam krisis hukum yang melanda bintang hip-hop tersebut.

Dakwaan baru tersebut menuduh Combs melakukan kekerasan, penipuan, dan paksaan untuk memaksa korban terlibat dalam aktivitas seks komersial antara tahun 2021 dan 2024. Lebih lanjut, ia dituduh secara aktif terlibat dalam pengangkutan dan pemindahan perempuan untuk tujuan prostitusi selama periode waktu yang sama. Sidang untuk dua dakwaan baru ini dijadwalkan akan berlangsung pada 5 Mei mendatang. Saat ini, Diddy masih mendekam di penjara federal di Brooklyn, New York.

Dakwaan tambahan ini merupakan yang kedua dalam skandal seks yang menjerat P Diddy. Jaksa penuntut federal menyatakan bahwa kasus ini melibatkan setidaknya tiga wanita yang diduga dipaksa untuk melakukan tindakan seks komersial. Combs diduga menjanjikan imbalan berupa uang, peluang karier, serta pembayaran sewa dan biaya rumah sebagai iming-iming.

Rentetan Tuduhan dan Gugatan

Kasus ini menambah daftar panjang tuduhan terhadap P Diddy, yang sebelumnya telah menghadapi berbagai gugatan terkait kekerasan seksual dan ancaman terhadap karyawan. Salah satu kasus yang mencuat adalah gugatan dari LaTroya Grayson, yang mengklaim telah dibius, diserang secara seksual, dan dirampok saat menghadiri pesta eksklusif P Diddy pada Oktober 2006. Grayson mengajukan gugatan senilai USD 15 juta, menuduh bahwa insiden traumatis tersebut terjadi setelah ia memenangkan kontes radio dan diundang ke pesta tersebut, yang berujung pada perawatan di rumah sakit.

Tuduhan lain yang mengemuka adalah penggunaan xylazine, obat penenang hewan, terhadap para korban. Beberapa korban mengklaim menemukan zat ini dalam darah mereka setelah menghadiri pesta yang diselenggarakan oleh P Diddy. Xylazine, yang tidak diperuntukkan bagi manusia, menambah lapisan kekhawatiran baru terkait keamanan dan keselamatan di lingkungan yang terkait dengan Combs.

Upaya Manipulasi dari Balik Jeruji Besi?

Dari balik penjara, P Diddy diduga berusaha mempengaruhi saksi dan calon juri melalui kampanye media sosial yang diatur oleh keluarganya. Jaksa penuntut menilai tindakan ini sebagai upaya manipulasi yang disengaja untuk merusak proses hukum dan menguntungkan dirinya sendiri.

Meskipun menghadapi tuduhan yang memberatkan, perwakilan P Diddy membantah semua tuduhan tersebut, menyebutnya tidak berdasar dan oportunistik. Kasus ini masih terus bergulir dan akan menjadi sorotan publik dalam beberapa bulan mendatang.

Daftar Tuduhan terhadap Sean 'Diddy' Combs:

  • Pemerasan
  • Perdagangan Seks
  • Membantu Transportasi untuk Aksi Seks Komersial
  • Keterlibatan dalam Prostitusi
  • Kekerasan Seksual
  • Pemberian Xylazine
  • Upaya Manipulasi Saksi dan Juri