DPR Desak Prabowo Subianto Isi Kekosongan Jabatan Duta Besar RI untuk AS Demi Citra Negara

DPR Desak Prabowo Subianto Isi Kekosongan Jabatan Duta Besar RI untuk AS Demi Citra Negara

Jakarta - Kekosongan jabatan Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Amerika Serikat (AS) selama hampir dua tahun menjadi sorotan tajam dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI. Para wakil rakyat mendesak pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untuk segera menunjuk figur yang tepat untuk mengisi posisi strategis tersebut, demi menjaga citra dan kepentingan nasional Indonesia di mata dunia.

Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Dave Laksono, mengungkapkan bahwa kekosongan jabatan Dubes RI untuk AS bukan satu-satunya masalah. Terdapat beberapa posisi Dubes RI di negara lain yang juga belum terisi atau memerlukan penggantian. Pemerintah, menurutnya, telah memulai proses seleksi dan penjaringan nama-nama potensial untuk kemudian diajukan ke DPR RI guna menjalani uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test).

"Ada sejumlah posisi Dubes yang harus diisi atau diganti. Jadi semua itu telah berproses. Nanti pemerintah yang akan mengirim ke DPR untuk kita lakukan fit and proper test," ujar Dave Laksono.

Anggota Komisi I DPR RI lainnya, TB Hasanuddin, menambahkan bahwa penunjukan Dubes RI untuk AS adalah krusial untuk menjaga nama baik Indonesia di kancah internasional. Ia menyayangkan keputusan pemerintahan sebelumnya yang menarik Dubes RI untuk AS di akhir masa jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tanpa menunjuk pengganti.

"Iya (harus segera ditunjuk), jangan sampai begini ya. Atau kalau mau, dulu jangan ditarik dulu di masa peralihan, ya kan? Gitu. Kalau seperti ini kan jadi ngambang, tidak bagus. Dan image terhadap negeri kita jadi tidak bagus, kan?" tegas TB Hasanuddin.

Penundaan Penunjukan di Akhir Masa Jabatan Jokowi

TB Hasanuddin mengungkapkan bahwa Komisi I DPR RI periode 2019-2024 sempat menerima 11 nama calon Dubes RI untuk berbagai negara, termasuk AS. Namun, proses fit and proper test urung dilaksanakan karena adanya penundaan dari pihak Istana Kepresidenan.

"Di ujung mau ada peralihan pemerintahan, waktu itu ada usulan juga 11 orang. Salah satu di antaranya itu adalah Dubes Amerika. Namun, waktu itu ada petunjuk dari istana bahwa ditunda dulu. Oke, ya ditunda dulu," jelas TB Hasanuddin.

Ia menduga penundaan tersebut berkaitan erat dengan masa transisi pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo Subianto. Namun, detail pembicaraan antara kedua pemimpin terkait penundaan tersebut tidak diketahui secara pasti.

Kekosongan Jabatan Sejak Juli 2023

Jabatan Dubes RI untuk AS kosong sejak Rosan Roeslani menyelesaikan masa tugasnya pada 17 Juli 2023. Rosan Roeslani kemudian ditunjuk sebagai Wakil Menteri BUMN oleh Presiden Jokowi. Sejak saat itu, hingga pelantikan Prabowo Subianto sebagai Presiden pada 20 Oktober 2024, posisi tersebut belum juga terisi.

Kekosongan ini menjadi perhatian, mengingat pentingnya hubungan bilateral antara Indonesia dan AS dalam berbagai bidang, termasuk ekonomi, politik, dan keamanan. DPR RI berharap Presiden Prabowo Subianto dapat segera mengambil langkah konkret untuk mengisi kekosongan tersebut dan menunjuk figur yang kompeten dan mampu memperjuangkan kepentingan Indonesia di AS.

Berikut poin penting yang menjadi perhatian:

  • Kekosongan jabatan Dubes RI untuk AS selama hampir 2 tahun.
  • Desakan DPR RI kepada Presiden Prabowo Subianto untuk segera menunjuk pengganti.
  • Penundaan proses fit and proper test calon Dubes di akhir masa jabatan Presiden Jokowi.
  • Pentingnya jabatan Dubes RI untuk AS dalam menjaga citra dan kepentingan Indonesia.