Perang Dagang Global Memicu Kepanikan, Hang Seng Terjun Bebas

Pasar Saham Hong Kong Terhuyung Akibat Eskalasi Perang Dagang

Hong Kong - Bursa saham Hong Kong mengalami hari yang mengerikan pada hari Senin (7 April 2025) dengan indeks Hang Seng mencatatkan penurunan tajam sebagai reaksi terhadap meningkatnya kekhawatiran atas perang dagang global yang dipicu oleh kebijakan tarif impor yang agresif dari Amerika Serikat di bawah kepemimpinan mantan Presiden Donald Trump. Penurunan ini mencerminkan sentimen negatif yang meluas di pasar global, dengan investor yang ketakutan tentang potensi resesi yang mendalam.

Pada pembukaan perdagangan, indeks Hang Seng langsung terpangkas hampir 10 persen, tepatnya 9,28 persen, atau setara dengan 2.119 poin, hingga mencapai level 20.730. Penurunan yang dramatis ini menandakan kepanikan yang melanda para investor karena prospek ekonomi global yang semakin suram.

Indeks Hang Seng China Enterprises juga mengalami nasib serupa, dibuka lebih rendah sebesar 9,1 persen pada 7.656 poin, kehilangan 763 poin. Sementara itu, sektor teknologi yang sensitif terhadap sentimen pasar terpukul paling keras, dengan indeks Hang Seng Tech anjlok 11,1 persen menjadi 4.721, kehilangan 592 poin.

Raksasa Teknologi Berguguran

Saham-saham perusahaan teknologi terkemuka yang terdaftar di bursa Hong Kong mengalami penurunan nilai yang signifikan:

  • Tencent (0700): Turun 11 persen
  • Alibaba (9988): Turun 12,5 persen
  • Meituan (3690): Turun 8 persen
  • JD.com (9618): Anjlok 11 persen
  • Xiaomi (1810): Turun 12 persen
  • BYD (1211): Anjlok 13 persen

Penurunan tajam pada saham-saham teknologi ini mencerminkan kekhawatiran investor tentang dampak perang dagang terhadap rantai pasokan global dan potensi penurunan permintaan konsumen.

Pasar Saham China Daratan Ikut Terimbas

Gelombang merah juga melanda pasar saham China daratan. Indeks Shanghai Composite dibuka 4,46 persen lebih rendah pada level 3.193, turun 148 poin, sementara indeks Shenzhen Component anjlok 5,96 persen ke level 9.747.

Penurunan di kedua bursa saham ini menggarisbawahi keterkaitan ekonomi antara Hong Kong dan China daratan, serta kerentanan kawasan ini terhadap guncangan eksternal.

Analis pasar memperingatkan bahwa volatilitas pasar diperkirakan akan terus berlanjut dalam jangka pendek karena ketidakpastian seputar perang dagang dan dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi global. Investor disarankan untuk berhati-hati dan mempertimbangkan kembali strategi investasi mereka dalam menghadapi lingkungan pasar yang penuh tantangan ini.