Prabowo Subianto Serap Aspirasi Petani dalam Panen Raya di Majalengka: Komitmen Kedaulatan Pangan Ditegaskan

Prabowo Subianto Serap Aspirasi Petani dalam Panen Raya di Majalengka: Komitmen Kedaulatan Pangan Ditegaskan

Presiden Prabowo Subianto terjun langsung ke tengah-tengah petani dalam acara panen raya yang berlangsung di Majalengka, Jawa Barat. Kehadirannya bukan sekadar seremonial, melainkan wujud komitmennya untuk mendengarkan langsung keluh kesah dan aspirasi para petani, garda terdepan ketahanan pangan nasional. Momen interaktif ini terekam jelas, di mana Prabowo dengan seksama mencatat setiap masukan yang disampaikan oleh para petani.

Acara panen raya yang digelar di Desa Randegan Wetan, Kecamatan Jati 7, Majalengka, ini menjadi ajang bagi petani dari 14 provinsi untuk berbagi pengalaman dan menyampaikan kendala yang mereka hadapi. Usai mencoba teknologi combine harvester yang modern, Prabowo menghampiri para petani yang telah berkumpul di bawah tenda. Suasana hangat dan penuh keakraban tercipta saat Prabowo berbincang dengan mereka, mendengarkan aspirasi, dan sesekali memberikan semangat dengan menepuk pundak.

Dalam dialog yang berlangsung, berbagai isu penting mencuat, mulai dari masalah irigasi, ketersediaan pupuk, hingga kebutuhan akan alat-alat pertanian modern seperti traktor dan mesin pemotong padi. Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, melalui konferensi video, menyampaikan secara detail kendala-kendala yang dihadapi oleh petani di provinsinya. Prabowo dengan sigap mencatat setiap poin penting dalam buku catatan kecilnya, menunjukkan keseriusannya dalam menindaklanjuti setiap permasalahan.

Namun, tidak semua suara berisi keluhan. Petani dari Ngawi, Jawa Timur, misalnya, menyampaikan apresiasi atas kebijakan pemerintah yang dinilai telah memberikan dampak positif bagi mereka. Harga gabah yang stabil di angka Rp 6.500 dan ketersediaan pupuk yang mudah dijangkau menjadi angin segar bagi para petani di Ngawi. Hal ini menunjukkan bahwa beberapa kebijakan yang telah diambil oleh pemerintah telah membuahkan hasil yang menggembirakan.

Panen raya ini bukan hanya sekadar perayaan hasil panen, tetapi juga momentum untuk memperkuat sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan para pelaku sektor pertanian. Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana, dalam keterangan tertulisnya, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya memperkuat ketahanan pangan nasional. Kegiatan panen serentak yang diadakan di 14 provinsi dan 157 kabupaten/kota di seluruh Indonesia menjadi bukti nyata komitmen pemerintah untuk mewujudkan kedaulatan pangan.

Kehadiran sejumlah pejabat tinggi negara, termasuk Menko Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri PU Dody Hanggodo, Wamentan Sudaryono, Seskab Teddy Indra Wijaya, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, hingga Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, semakin menegaskan pentingnya sektor pertanian bagi pembangunan nasional. Setelah rangkaian acara panen raya selesai, Presiden Prabowo dijadwalkan untuk segera kembali ke Jakarta, membawa serta catatan penting berisi aspirasi petani untuk segera ditindaklanjuti.

Poin-poin Penting yang Disampaikan Petani:

  • Irigasi: Perbaikan dan peningkatan saluran irigasi menjadi prioritas utama, terutama di daerah-daerah yang sering mengalami kekeringan.
  • Pupuk: Ketersediaan pupuk dengan harga terjangkau dan mudah diakses oleh petani sangat krusial untuk meningkatkan produktivitas.
  • Alat Pertanian: Modernisasi alat pertanian, seperti traktor dan mesin pemotong padi, dibutuhkan untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya produksi.
  • Harga Gabah: Stabilitas harga gabah di tingkat petani menjadi kunci untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.

Panen raya di Majalengka menjadi bukti nyata bahwa pemerintah hadir dan peduli terhadap nasib petani. Dialog yang konstruktif antara pemerintah dan petani diharapkan dapat menghasilkan solusi yang tepat sasaran untuk mengatasi berbagai permasalahan di sektor pertanian dan mewujudkan kedaulatan pangan yang berkelanjutan.